TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah deskripsi alamat kantor cabang perbankan di Google Maps disusupi oleh scammer. Pelaku menuliskan nomor telepon dan nomor WhatsApp palsu di keterangan deskripsi alamat kantor.
Berdasarkan hasil pemantauan Tempo melalui aplikasi Google Maps, sejumlah bank-bank besar nasional menjadi sasaran dari modus ini. Beberapa di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan perseroan telah mengetahui dan menyadari adanya tindakan tersebut. Sebagai tindak lanjutnya, CIMB Niaga akan melakukan pembersihan secara berkala dan akan melaporkan nomor-nomor beserta pihak yang bersangkutan ke aparat penegak hukum.
"Kami aware dan rupanya juga terjadi di rata-rata bank besar. Kami lakukan cleansing berkala, termasuk juga melaporkan nomor dan pihak terkait ke yang berwajib," kata Lani saat dihubungi Tempo pada Senin, 12 Agustus 2024.
Lani menyebut, cara ini merupakan modus baru yang terjadi kepada industri perbankan. "Ini baru-baru terjadi di bank," tuturnya.
Sama halnya dengan CIMB Niaga, BRI juga telah menyadari adanya modus penipuan tersebut. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, BRI telah berkoordinasi dengan Google untuk upaya pemulihan dan mengantisipasi berbagai modus kejahatan.
Hingga kini, kata Agustya, belum ada laporan dari nasabah terkait kerugian atas modus tersebut. "Sampai dengan saat ini, tidak ada laporan dari nasabah terkait kerugian atau penipuan atas modus tersebut," ujarnya Senin.
Selanjutnya: Dengan munculnya berbagai modus kejahatan ini, BRI mengimbau....