TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan membuka diri bila Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid ingin bertemu. Anindya dan Arsjad merupakan dua pengusaha yang kini tengah berkonflik lantaran berebut kursi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Saya terbuka. Nggak ada masalah,” kata Jokowi ketika memberi keterangan pers usai meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Financial Center di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.
Kendati begitu, Jokowi meminta agar Anindya dan Arsjad menyelesaikan persoalan mereka secara internal di Kadin. “Jangan sorong bola panas ke Presiden,” kata dia.
Arsjad Rasjid merupakan Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026. Namun belakangan, posisinya digantikan Anindya Bakrie. Anindya terpilih sebagai pengganti Arsjad melalui musyawarah luar biasa atau Munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024.
Pimpinan Munaslub Kadin Indonesia, Nurdin Halid, mengatakan Arsjad dilengserkan karena melanggar pasal 14 AD/ART karena menjadi tim pemenangan capres Ganjar Pranowo. Meski saat itu Arsjad cuti, tndakan itu dinilai membuat Kadin tak lagi berfungsi sebagai organisasi independen.
"Kadin bukan organisasi pemerintah dan bukan organisasi politik. Bahwa seorang ketua umum Kadin harus menjaga independensi. Nah itu salah satu hal yang tidak dijaga dengan baik oleh Pak Arsjad,” ujar Nurdin usai digelarnya Munaslub.
Hal ini kemudian dibantah Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Dhaniswara K. Harjono. Dia menilai hal tersebut tidak bisa menjadi alasan dilengserkannya Arsjad. Sebab, keterlibatan Arsjad sebagai tim pemenangan Ganjar Pranowo dilakukan atas nama pribadi, bukan nama Kadin.
Dhaniswara mengungkapkan Arsjad Rasjid saat menjadi ketua tim pemenangan itu telah mengajukan berhalangan sementara. Pengajuan itu telah disetujui oleh Dewan Pengurus Kadin Indonesia, termasuk Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
Merespons pendongkelan dirinya dari Kadin, Arsjad menyatakan Munaslub yang digelar Sabtu lalu melanggar AD/ART Kadin Indonesia. Sebab, Munaslub itu hanya dihadiri oleh sekitar 10 Ketua Umum Provinsi dari 35 Kadin Provinsi yang ada. Ia juga mengatakan Munaslub itu sebagai kegiatan illegal.
Namun, Anindya Bakrie berkukuh Munaslub yang membawa dirinya menjadi pimpinan Kadin Indonesia dilakukan melalui mekanisme yang sah dan sesuai AD/ART Kadin. Anak konglomerat dan politisi Partai Golkar Aburizal Bakrie itu mengklaim dirinya didapuk sebagai Ketua Umum karena dukungan seluruh anggota Kadin.
Buntut dualisme ini, Arsjad dan Anindya akhirnya sama-sama meminta bantuan dan dukungan Presiden Jokowi. Kubu Arsjad Rasjid mengaku telah bersurat kepada kepala negara pada Minggu, 15 September 2024.
Anindya Bakrie juga menyebut akan melapor ke Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. “Pertama-tama kami ingin melaporkan ini semua kepada pemerintah, baik pemerintah Jokowi dan nanti tentunya sesuai dengan izin dan arahan Pak Jokowi, kami juga ingin memberikan suatu audiensi kepada presiden terpilih dan Mas Gibran,” kata Anindya usai Munaslub di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam, 14 September 2024.
Hanin Marwah, Han Revanda Putra, Adil Al Hasan, berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi