TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat yaitu The Federal Reserve (The Fed) bakal turun sebanyak tiga kali tahun ini, dilanjutkan dengan empat kali di tahun berikutnya. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan arah dan waktu penurunan Federal Funds Rate (FFR) menjadi pertimbangan bagi pergerakan suku bunga acuan BI atau BI Rate.
“Itu berdampak terhadap nilai tukar maupun dampak makro ekonomi yang lain, termasuk inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry saat konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu, 18 September 2024.
BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,00 persen. BI juga menurunkan suku bunga deposit facility menjadi 5,25 persen dari sebelumnya 5,5 persen, dan suku bunga lending facility menjadi 6,75 persen dari sebelumnya 7 persen.
Sebelumnya, BI Rate berada di angka 6,25 persen. BI mempertahankan angka tersebut selama beberapa bulan setelah menaikkannya sebesar 25 basis poin pada 24 April 2024.
Perry menyebut arah pergerakan suku bunga The Fed sebagai salah satu pertimbangan pemangkasan BI Rate.
“Hasil rapat RDG ini, berdasarkan bacaan kami dari proyeksi-proyeksi Fed maupun analisis dari sejumlah dari pelaku pasar, kami perkirakan bahwa FFR akan turun tiga kali tahun ini, dan tahun depan empat kali,” ujarnya.
Selanjutnya: BI memprakirakan kemungkinan penurunan itu.....