BI memprakirakan kemungkinan penurunan itu akan terjadi adalah pada September, November, dan Desember 2024, dengan masing-masing 25 basis poin. “Probabilitas untuk September itu besar,” kata dia. Perkiraan BI, katanya, didasarkan pada data-data dan asesmen terbaru.
Sementara itu, untuk tahun depan, BI meramal The Fed akan melakukan pemangkasan empat kali lagi, dengan kemungkinan terjadi pada September, November, dan Desember 2025. Menurut Perry, telah terlihat tanda-tanda yang mengarah ke sana. Tanda-tanda tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi yang melambat dan angka kemakmuran yang tinggi.
“Bulan depan, kami akan memantau lagi dengan data-data yang baru,” tutur Perry.
Sebelumnya, usai RDG pada Agustus 2024, BI sempat memprediksi suku bunga The Fed akan turun hanya dua kali hingga penghujung tahun, yaitu pada September kemudian November atau Desember. Sementara untuk tahun depan, tadinya BI memperkirakan suku bunga The Fed bakal dipangkas sebanyak tiga kali, masing-masing 25 basis poin.
Pertemuan dua hari The Fed pada 17-18 September 2024 waktu AS menjadi pusat perhatian dunia. Bank itu diprediksi akan seragam dengan bank sentral lainnya dalam memotong suku bunganya – satu hal yang masih menjadi pertanyaan adalah seberapa besar The Fed akan menurunkannya.
Para investor saat ini menilai hasil yang paling mungkin adalah pemotongan seperempat poin, sedangkan sebanyak 41 persen mengantisipasi pergerakan setengah poin, menurut FedWatch Tool milik CME.
Annisa Febiola dan Reuters berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Budi Arie Sebut Naik Jet Pribadi karena Istri Kaesang Hamil 8 Bulan, Dosen FH UII: Sangat Menghina Nalar Publik