TEMPO.CO, Jakarta - Mulyadi Jayabaya, formatur terpilih Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terpilih versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) mengklaim bahwa Arsjad Rasjid kurang memperhatikan nasib Kadin Daerah selama menjabat sebagai Ketua Umum periode 2021-2026.
Menurutnya, Arsjad lebih sering melakukan perjalanan ke luar negeri dibandingkan mengurus Kadin tingkat daerah. Hal ini disampaikan Jayabaya pada Tempo pada Kamis, 19 September 2024. “Tingkat kepeduliannya ke daerah kurang,” ujar Jayabaya.
Pria yang sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Pengembangan Ekonomi Daerah Kadin periode 2021-2025 tersebut mengibaratkan bahwa kondisi Kadin Daerah di masa kepengurusan Arsjad seperti anak yang tidak ada induknya. "Kalau dilihat di daerah seperti tidak ada induk, ya."
Ia mengklaim banyak anggota Kadin daerah yang kecewa dengan kepengurusan Arsjad. Ia juga menyebut kasus Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di pabrik tekstil sebagai contoh dari kurangnya kepedulian Arsjad pada Kadin daerah.
“Contoh PHK di pabrik tekstil, berapa juta itu di-PHK? Mestinya kan Kadin ada di situ,” ungkap Jayabaya. "Banyak yang kecewa dengan Pak Arsjad soal pabrik tekstil itu, (karena) nggak ada kepedulian organisasi."
Kami telah menghubungi pihak Arsjad Rasjid untuk melakukan konfirmasi. Namun, hingga laporan ini ditulis, ia masih belum memberikan tanggapan.
Sebelumnya, Anindya Bakrie dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Kadin dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu, 14 September 2024. Munaslub ini, disebut-sebut didukung oleh mayoritas pengurus Kadin di Tingkat daerah serta Anggota Luar Biasa Kadin. Dengan terpilihnya Anin, otomatis mendongkel kepengurusan Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin sebelumnya.
Di sisi lain, Arsjad dan pengurus Kadin yang lain menyatakan bahwa gelaran ini tidak sah dan menyalahi AD/ART Kadin. Melalui konferensi pers yang diadakan keesokan harinya, Ahad, 15 September 2024, Arsjad Rasjid dan sejumlah petinggi Kadin yang lain, menyuarakan ketidaksetujuannya atas Munaslub Kadin 2024. Mereka juga mengklaim bahwa mayoritas pengurus Kadin di Tingkat daerah menentang hasil Munaslub yang memenangkan Anin tersebut.
Hingga kini polemik ini masih terus bergulir. Kadin di bawah Arsjad mengaku telah melakukan investigasi terhadap Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). Hasil dari investigasi tersebut menyatakan bahwa Munaslub tidak sah dan tidak memenuhi syarat yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi tersebut.
Pilihan Editor: Kubu Anin Tengah Siapkan Pelantikan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin