IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI tahun 2024 di level 5 persen. Pertumbuhan ekonomi itu didukung oleh peningkatan konsumsi publik dan pertumbuhan investasi yang mengimbangi hambatan ekspor neto karena tekanan eksternal. "Pertumbuhan ekonomi akan sedikit meningkat menjadi 5,1 persen, menurut IMF, melalui dukungan ekspansi fiskal. Inflasi utama juga diperkirakan tetap stabil di titik tengah dari rentang target pemerintah," kata Ibrahim.
Menurut IMF, angka pertumbuhan 5,1 persen tetap berlaku dalam proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 2029. Artinya, kata Ibrahim, terdapat kemungkinan periode pertama pemerintahan Prabowo-Gibran akan melanjutkan tren pertumbuhan di kisaran 5 persen.
Secara keseluruhan, IMF menilai kerangka kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan Indonesia telah memberikan landasan bagi stabilitas makro dan manfaat sosial. Kebijakan-kebijakan pemerintah dinilai berhasil fasilitasi pemulihan ekonomi dari guncangan global sejak 2020.
Secara umum, risiko yang dihadapi Indonesia relatif seimbang. Risiko negatif utama mencakup volatilitas harga komoditas yang terus menerus. Misalnya efek gejolak geopolitik, perlambatan mendadak perekonomian mitra dagang utama, hingga efek negatif dari kondisi keuangan global yang lebih ketat ke depan.
Pilihan Editor: Ketika Sri Mulyani Mengusili Keakraban Airlangga Hartarto dengan Bahlil