TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Aida Suwandi sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu 11 September 2024.
Pengangkatan Aida didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101/P Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan.
“Saya bersumpah bahwa saya akan melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan tugas dan kewajiban tersebut. Saya bersumpah bahwa saya akan setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” ujar Aida Suwandi mengucapkan penggalan sumpah jabatannya dikutip dari laman resmi Presiden RI.
Setelah mengucapkan sumpah, Aida menandatangani berita acara pengucapan sumpah jabatan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan. Pelaksanaan pengucapan sumpah jabatan ini diakhiri dengan pemberian ucapan selamat oleh Presiden Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh para tamu undangan terbatas yang hadir.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan para pimpinan lembaga tinggi negara lainnya.
Profil Aida Suwandi Budiman
Dilansir dari laman resmi LPS, Aida Budiman lahir di Bogor pada 1965. Setelah menempuh pendidikan Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1983, Aida melanjutkan pendidikan di University of Southern California pada 1994 hingga meraih gelar MA in Economics, dan menambah gelar Ph.D pada 2001 setelah menjalani pendidikan di Claremont Graduate University, USA.
Mengawali karier pada 1991 sebagai staf Analis Inflasi dan Proyeksi Perekonomian Indonesia, Aida memiliki banyak pengalaman di bidang perumusan kebijakan moneter, internasional, dan baurannya dengan kebijakan reformasi struktural.
Aida pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Eksekutif, International Monetary Fund (IMF), South East Asia Voting Group, mewakili 13 negara yang tergabung dalam SEAVG terutama untuk isu capital flows management dan implikasinya bagi negara berkembang. Aida kemudian menjabat sebagai Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter, setelah sebelumnya menjabat Kepala Departemen Internasional.
Sejak berkarier di Bank Indonesia, Aida telah memiliki pengalaman baik di kancah internasional maupun nasional. Pada 2010-2012, Aida bertindak sebagai perwakilan dari 13 negara yang bergabung dalam kantor SEAVG guna menyuarakan aspirasi dan kepentingan di IMF. Aida juga berpengalaman mewakili BI dalam working group untuk perumusan kebijakan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral.
Di kancah nasional, Aida memiliki pengalaman dalam penyusunan strategi nasional pengembangan sektor industri dan pariwisata, pengembangan ISEF, Financial Safety Net dan penggunaan mata uang regional, serta strategi peningkatan Rating Indonesia.
Aida kemudian menjabat Deputi Gubernur BI sejak Desember 2021. Kemudian Aida dipercaya oleh IMF sebagai Direktur Eksekutif periode 2017-2019. Sejak 2019, ia aktif berkontribusi di Bank Indonesia sebagai Asisten Gubernur Bank Indonesia.
ANANDA RIDHO SULISTYA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Jokowi Lantik Aida Suwandi sebagai Komisioner LPS