TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah melemah 30,5 poin dalam penutupan perdagangan hari ini Senin, 12 Agustus 2024. Nilai tukar rupiah awal pekan ditutup pada level Rp 15.955 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, kurs rupiah ditutup melemah di level Rp 15.924,5 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian AS yang melemah seminggu lalu. Akibatnya, saham global pun jatuh. "Namun, pasar mengganggap kekhawatiran atas resesi AS terlalu berlebihan, dengan fokus beralih langsung ke serangkaian pembacaan inflasi utama minggu ini," kata dia dalam analisis rutinnya pada Senin.
Untuk pekan ini, fokus pasar masih tertuju pada pembacaan inflasi dari serangkaian ekonomi utama. Terutama inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Rabu dan diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan inflasi hingga Juli. Hal ini, kata Ibrahim, menjadi pertanda baik untuk ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
Ibrahim menyatakan, peluang The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 17-18 September turun dari 69 persen menjadi 52 persen. "Pemangkasan 25 basis poin sekarang dianggap memiliki probabilitas 49 persen, menurut FedWatch Tool milik CME Group."
Dari dalam negeri, kata Ibrahim, konsumsi yang stagnan hingga dinamika harga komoditas memengaruhi perekonomian Indonesia lima tahun ke depan. International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan di level 5,1 persen hingga 2029.
Selanjutnya: IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI tahun 2024 di level 5 persen....