TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengatakan ada peningkatan penumpang Whoosh yang kembali ke Jakarta dari Bandung pada Senin, 16 September 2024. Sejak pagi, pihaknya memprediksi total volume penumpang akan kembali mencapai angka lebih dari 20 ribu penumpang.
"Berdasarkan pantauan hingga pagi ini sebanyak 18 ribu tiket whoosh telah terjual, dari jumlah tersebut 70 persen diantaranya berasal dari wilayah Bandung, yakni Stasiun Padalarang dan Tegalluar Summarecon yang akan menuju Jakarta," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin 16 September 2024.
Eva menjabarkan, lebih dari 90 ribu tiket yang telah terjual mulai tanggal 13 sampai 16 September 2024. Volume penumpang tertinggi terjadi pada Sabtu kemarin, angka volume penumpang mencapai 23.500 hanya dalam satu hari. "Secara total hingga hari ini lebih dari 90 ribu tiket telah terjual untuk perjalanan mulai tanggal 13 s.d 16 september," katanya.
Untung mengantisipasi lonjakan arus balik ini, KCIC mempersiapkan 48 perjalanan Whoosh atau 28 ribu tempat duduk. Tidak hanya itu, Eva berujar, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai pengelola KA Feeder KA Cepat untuk menyiapkan sarana KA Feeder yang andal. Dengan demikian, Penumpang Whoosh dengan tiket Padalarang-Halim, maupun Tegalluar Summarecon-Halim dapat menggunakan fasilitas KA Feeder dari Stasiun Bandung dan Cimahi untuk mempermudah akses menuju Stasiun Padalarang.
KCIC juga menambah 50 kursi tambahan di ruang tunggu KA Feeder Bandung dan Cimahi untuk mengedepankan kenyamanan penumpang. Selain itu, pihaknya juga menambah 10 petugas yang melayani penumpang di Stasiun Bandung dan Cimahi, sehingga penumpang bisa mendapatkan informasi dengan cepat mengenai perjalanan Whoosh maupun KA Feeder. "KCIC siap melayani penumpang dengan baik pada masa arus balik libur panjang akhir pekan ini. Berbagai persiapan sudah dilakukan dengan baik, untuk menghadirkan layanan whoosh yang selamat, aman, nyaman, lancar, dan terkendali." terang Eva.
Pilihan editor: Celios Nilai Kebijakan Pemerintah Soal Ekspor Pasir Laut Kuno
