TEMPO.CO, Jakarta - Kursi pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah digoyang. Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, digantikan pengusaha Anindya Bakrie melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub yang digelar di Jakarta pada Sabtu, 14 September 2024.
Menanggapi pelengseran dirinya, Arsjad Rasjid menyatakan bakal mengambil langkah hukum. Arsjad menyebut pemilihan Anindya Bakrie sebagai pengganti dirinya tidak sah dan melanggar Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.
Seperti apa profil Arsjad yang kini tengah berupaya mempertahankan posisinya di Kadin itu?
Mengutip laman pribadinya, arsjadrasjid.com, Arsjad merupakan seorang pengusaha yang lahir di Jakarta pada 16 Maret 1970. Arsjad merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., salah satu perusahaan yang bergerak di bidang energi.
Sebelum berkarir, Arsjad menempuh Pendidikan di luar negeri. Ia pernah berkuliah di Universitas of Southern Caliifornia dan mengambil jurusan Computer Engineering pada 1990. Kemudian pada 1993, Arsjad menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat.
Arsjad juga merampungkan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.
Tak berhenti di situ. Arsjad menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris, pada 2013. Setahun sebelumnya, ia juga menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Pencapaian Arsjad lainnya adalah menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia untuk Para Pemimpin Global di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Sebelum menjabat Presiden Direktur, Arsjad lebih dulu menjabat Direktur Utama PT Indika Energy Tbk. Pada periode 2005-2011, Arsjad disebut melipatgandakan asset perusahaan dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun.
Pencapaian itu didapat melalui strategi akuisisi. Kemudian pada 2022, masih di bawah kepemimpinan Arsjad, PT Indika Energy disebut mengantongi laba bersih US$ 452,7 juta dan laba inti US$ 521,2 juta. Sementara itu, pendapatan perusahaan meningkat 41,2 persen menjadi US$ 4.334,9 juta seiring tingginya harga jual batu bara.
Tak cuma berbisnis, Arsjad turut bermanuver di ranah politik. Pada Pilpres 2024, Arsjad menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo. Namun, ia gagal membawa Ganjar, yang berpasangan dengan Mahfud Md, menang. Bahkan, Ganjar-Mahfud hanya mengantongi suara 16 persen secara nasional.
Saat aktif berpolitik kemarin, Arsjad cuti dari jabatannya di PT Indika Energy Tbk maupun Kadin untuk menghindari konflik kepentingan. Ia secara efektif menjadi Ketua TPN Ganjar Pranowo pada Rabu 27 September 2023.
Saat itu, ia mengatakan bergabung dan menjadi Ketua TPN Ganjar merupakan salah satu bentuk kontribusinya bagi masa depan Indonesia. "Saya ingin memastikan bahwa agenda-agenda jangaka panjang dalam konteks ekonomi dan investasi yang telah diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pendahulunya, dapat terlaksana dengan baik," ujarnya.
Sebagai informasi, Arsjad menjadi Ketua Umum untuk periode 2021-2026. Namun ditengah jalan, ia dilengserkan melalui Munaslub yang memilih Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Terpopuler: Dugaan Arsjad Didongkel dari Kadin karena Dukung Ganjar, Ekspor Pasir Laut Pertaruhkan Kedaulatan RI