TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengolahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Widya Rusyanto mengatakan pembuatan susu ikan bertujuan untuk memberi masyarakat asupan protein lebih tinggi selain susu sapi. Ia mengklaim penyebutan susu ikan hanya menjadi branding pemasaran agar lebih dikenal oleh masyarakat.
"Nah, kami branding menjadi susu ikan supaya mudah dikenal masyarakat dan kita sama-sama tahu, kita berharap masyarakat bisa mendapatkan asupan protein yang lebih tinggi di luar dari susu sapi atau susu mamalia lainnya," jelas Widya dalam konferensi pers di PT. Berikan Bahari Indonesia Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024.
Widya mengungkapkan susu ikan yang diproduksi merupakan produk turunan dari Hidrolisat Protein Ikan atau HPI. Ia menegaskan susu ikan atau minuman susu berprotein yang rencananya akan didistribusikan memang berbahan dasar ikan. "Terkait susu ikan, susu ikan ini merupakan salah satu produk turunan dari HPI, jadi kalau bicara susu ikan, ini sebenarnya merupakan minuman yang berprotein yang berasal dari ikan, dari Hidrolisat Protein Ikan," ujarnya.
Sementara itu, CEO PT. Berikan Bahari Indonesia, Yogi Aribawa mengungkapkan teknologi yang dipakai dalam memproduksi HPI sudah ada di berbagai negara selain Indonesia. Meskipun begitu, ia mengklaim jika perusahaannya sebagai pembuka jalan dalam industri produk HPI.
"Jadi sebenernya Hidrolisat Protein ini sebenarnya teknologinya sudah ada, di dunia pun sudah ada tapi memang untuk di Indonesia itu memang belum terlalu berkembang ya. Jadi kita yang menjadi pionir lah ya untuk bisa mengembangkan ini menjadi segala industri," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Yogi mengatakan penyebutan susu ikan hanya istilah yang dipakai untuk pemasaran susu di masyarakat. Ia menilai susu ikan atau minuman susu protein juga sudah ada diberbagai negara.
"Kita jadi pionirnya untuk skala industrinya. Apakah susu ikan pertama di dunia, mungkin terminologi susu ikannya iya, tapi kalau untuk minuman berprotein dari ikan, sebenarnya di dunia juga sudah ada," kata Yogi.
Pilihan editor: Ubedilah Badrun Sebut Alasan Kaesang Nebeng Jet Pribadi Benarkan Dugaan Gratifikasi