TEMPO.CO, Jakarta - Susu ikan akan disiapkan untuk produk protein dalam program makan bergizi gratis. Program presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu akan memanfaatkan susu ikan sebagai alternatif susu hewani dalam menjalankan program tersebut.
Founder Berikan Protein Yogie Arry mengatakan, tak bisa dibandingkan mana yang lebih baik antara kandungan protein pada susu ikan dan susu sapi. "Sebenarnya tidak bisa dibandingkan apple to apple," kata Yogie, Selasa, 17 September 2024. Alasannya, kata dia, sumber dan proses pengelolaan keduanya berbeda.
1. Branding
Direktur Pengolahan Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP Widya Rusyanto mengatakan, tujuan pembuatan susu ikan untuk memberi masyarakat asupan protein lebih tinggi selain susu sapi. Menurut dia, penyebutan susu ikan hanya menjadi branding pemasaran agar lebih dikenal oleh masyarakat.
"Nah, kami branding menjadi susu ikan supaya mudah dikenal masyarakat dan kita sama-sama tahu. Kami berharap masyarakat bisa mendapat asupan protein yang lebih tinggi di luar dari susu sapi atau susu mamalia lainnya," kata Widya dalam konferensi pers di PT. Berikan Bahari Indonesia, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024.
2. Koordinasi dengan Badan Pangan Nasional
Widya Rusyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Badan Pangan Nasional atau Bapanas terkait produksi susu dan bahan pangan lain yang akan diproduksi.
"Susu ikan ada, tapi kan produk perikanan lain juga ada, ini kami sekarang sedang koordinasi dengan Bapanas karena badan gizikan belum lengkap, mereka butuhnya apa, di mana tempatnya, jumlahnya berapa, harganya berapa," katanya Rabu, 18 September 2024.
Menurut dia, menu ikan dalam program makan bergizi gratis merupakan jalan yang tepat. "Ini masih dalam taraf diskusi dan rapat-rapat. Jadi, kalau nanti ayam terus, telur terus, bisa inflasi begitu telur dan ayam. Makanya ikan, cuma ikannya apa, adanya di mana, bentuknya seperti apa, harganya berapa, jumlahnya berapa, ini yang sedang dirapatkan oleh teman-teman," kata Widya,
3. Pabrik Produksi
Widya Rusyanto menjelaskan, rencana KKP membangun pabrik Hidrolisat Protein Ikan atau HPI di Pekalongan, Jawa Tengah. Produksi yang dibuat sama seperti pabrik HPI di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang berupa bubuk minuman susu protein untuk program makan bergizi gratis.
"Kalau hasil sama (bubuk), volumenya yang berbeda, untuk volumenya di Pekalongan 2 ton perbulan," kata Widya, Rabu, 18 September 2024. "Kalau yang Pekalongan rencananya dibikinnya di situ sampai produk jadi makanan nanti di situ," ujarnya.
4. KKP Mendorong Produksi Susu Ikan
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo mengatakan akan mendorong susu ikan menjadi asupan menambah protein generasi mendatang. Susu ikan ini sebagai upaya mendukung program makan bergizi gratis.
Menurut dia, susu ikan dakam makan bergizi gratis, menjadi satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia. Pemberantasan stunting itu, dia menjelaskan, salah satu kebutuhan memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
"Bagaimana kami mendorong sumber ikan sebagai sumber protein bangsa," kata Budi, Selasa, 17 September 2024.
5. Meningkatkan Ekonomi
Menurut Budi Sulistyo, susu ikan dianggap akan berdampak cukup signifikan. Program susu ikan juga akan sangat signifikan untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM, Selasa, 17 September 2024.
"Jadi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penambahan lapangan kerja yang menjadi satu nilai positifnya," ucap Budi, saat berdiskusi dengan peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Ekowati Chasanah; Founder Berikan Protein Yogie Arry.
IKHSAN RELIUBUN | M. RAIHAN MUZZAKI
Pilihan Editor: Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?