Sebelumnya, Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi yang kerap disapa Edo mengungkapkan jika harga tiket KCJB yang rencananya Rp 250 ribu itu untuk waktu tempuh 30-45 menit.
Sementara itu, untuk kereta api Argo Parahyangan yang harga rata-rata tiketnya berkisar mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 350 ribu untuk kelas Ekonomi, Bisnis, dan Eksekutif membutuhkan waktu perjalanan sekitar 3 jam 15 menit. Adapun jarak yang ditempuh adalah sepanjang 173 km dari Jakarta ke Bandung.
Melansir dari situs Tiket.com, jika Argo Parahyangan reguler memakan waktu perjalanan hingga 3,5 jam, maka Argo Parahyangan Excellence mampu menyelesaikan rute hanya dalam waktu tempuh 2 jam 50 menit. Hal ini dikarenakan Argo Parahyangan Excellence tidak melakukan pemberhentian di Stasiun Bekasi, Stasiun Purwakarta, dan stasiun-stasiun kecil lainnya.
Rencana Subsidi Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dari estimasi harga keekonomian berdasarkan dokumen yang dilihat Tempo, yakni Rp 350 ribu, menjadi Rp 250-300 ribu diperlukan subsidi sebesar Rp 50-100 ribu per orang. Dengan target penumpang sekitar 31 ribu per hari—berdasarkan asumsi studi Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi, dan Layanan Rekayasa (Polar) Universitas Indonesia, anggaran yang perlu disiapkan dalam setahun sebesar Rp 566 miliar hingga Rp 1,1 triliun.
Rencana pemberian subsidi tarif atau public service obligation (PSO) sepur kilat itu diungkap oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi setelah menjajal light rail transit atau LRT Jabodebek pada Kamis, 10 Agustus 2023 lalu. Jokowi mengatakan subsi tersebut diberikan agar sama dengan moda transportasi massal lainnya.
“Baik yang namanya kereta bandara, TransJakarta, KRL, kereta api, LRT, MRT, baik yang namanya Kereta Cepat, semuanya harus ada subsidinya,” ujar Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Agustus 2023.
RADEN PUTRI | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan editor: Alasan Jokowi Subsidi Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Pakai APBN