TEMPO.CO, Jakarta - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disingkat KCJB yang mulai beroperasi pada bulan Agustus nanti diwacanakan akan dilanjutkan hingga ke Surabaya.
Wacana tersebut pertama kali disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir yang mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan KCJB sampai Surabaya. “Wacana ini telah saya sampaikan ke presiden dan dia juga memiliki pandangan yang sama,” ujarnya sebagaimana pernah diberitakan Tempo.co.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang mengatakan bahwa ia akan melaporkan preliminary study untuk Bandung sampai ke Surabaya kepada Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut Luhut mengatakan bahwa wacana proyek lanjutan ke Surabaya akan banyak penghematan karena adanya hilirisasi dan tidak perlu banyak mengimpor karena barangnya sudah bisa berasal dari dalam negeri.
Meskipun begitu, menurut Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengatakan bahwa biaya proyek kereta cepat hingga Surabaya dapat mencapai 5-7 kali lipat KCJB.
Selain biaya yang berkali lipat dengan KCJB, proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga bergantung kepada pemerintah setelah era Presiden Jokowi. Kekhawatiran tidak lanjutnya wacana ini disampaikan oleh Erick Thohir yang mengatakan bahwa saat ini tidak ada semacam Garis Besar Haluan Negara (GBHT) yang dapat memastikan keberlanjutan proyek pembangunan setelah suatu periode pemerintahan berakhir.
MOH KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI | CAESAR AKBAR
Pilihan editor : Luhut Dorong Kereta Cepat Lanjut ke Surabaya, Ekonom: Skemanya Harus Benar-benar Dipikirkan dan Pembiayaan