TEMPO.CO, Jakarta - Perry Warjiyo dijadwalkan akan dilantik kembali sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2023-2028. Hari ini, Rabu, 24 Mei 2023, dia mengucapkan sumpah jabatan sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Terpilihnya Perry Warjiyo menandakan kembalinya kiprah kepemimpinannya sejak 2018 lalu. Sebelumnya, ia telah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setelah menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi XI DPR, pada 20 Maret 2023.
Perry juga menjadi satu-satunya nama yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon Gubernur BI. Perry dipilih guna melanjutkan kembali sinergi kebijakan moneter dan fiskal yang kini dinilai sangat penting untuk mengatasi dampak dari gentingnya perekonomian global.
Pelantikannya sebagai Gubernur BI disiarkan langsung di YouTube Bank Indonesia yang dilakukan pukul 09.00 WIB dengan tajuk “Pengucapan Sumpah Jabatan Perry Warjiyo Sebagai Gubernur Bank Indonesia”. Berdasarkan siaran langsung tersebut, Perry Warjiyo tampil mengenakan kemeja putih yang dibalut jas hitam serta dasi merah.
Sebenarnya siapakah sosok Perry Wariyo itu? Berikut informasinya.
Profil Perry Warjiyo
Mengutip bi.go.id, Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada 1859. Ia menempuh pendidikannya di Fakultas Ekonomi UGM pada 1982, lalu melanjutkan masa studinya di Universitas Iowa State untuk gelar Master pada 1989 dan Ph.D pada 1991.
Kiprahnya menjadi Gubernur BI dimulai pengangkatannya pada 16 April 2018, yakni berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 70/P Tahun 2018. Perry kemudian mengucapkan sumpah jabatan pada 24 Mei 2018. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Deputi Gubernur BI dari 2013 hingga 2018.
Ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional. Jabatan tersebut diembannya setelah Perry menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia.
Perry sebenarnya sudah berkarir di Bank Indonesia sejak 1984. Di antaranya dalam bidang riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebijakan bank sentral, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Biro Gubernur.
Perry Warjiyo juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Dana Moneter Internasional (IMF) selama 2 tahun, yaitu periode 2007 hingga 2009. Ia juga ditunjuk untuk mewakili 13 negara anggota dari South-East Asia Voting Group.
Selain kiprahnya dalam berkarir, kecintaannya pada ilmu pengetahuan juga membuatnya menulis. Ia juga pernah menerbitkan sejumlah buku, jurnal, hingga makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.
AWALIA RAMADHANI
Baca juga: Dugaan Upselling Donat J.Co Menjadi Pembicaraan di Media Sosial
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.