TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yakin kurs rupiah tahun depan bakal menguat di rentang 15.300-15.700 per dolar Amerika Serikat. Angka tersebut jauh dibanding proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal target nilai tukar rupiah tahun depan di level 16.100 per dolar AS.
Menurut Perry, prediksi tersebut sesuai kondisi fundamental RI saat ini. “Tentu saja dengan asumsi tidak ada kondisi geopolitik atau kondisi lain yang bisa memberikan tekanan-tekanan pada nilai tukar pada 2025,” kata dia dalam rapat dengan Komisi XI DPR di Senayan, Rabu, 28 Agustus 2024.
Ia mengatakan kurs sebulan terakhir telah mengalami apresiasi, dan hari ini diperdagangkan sekitar 15.450 per dolar AS. Angka tersebut telah menguat hampir 5 persen dan penguatannya lebih baik jika dibanding sejumlah negara lain.
Hingga akhir tahun atau 2024, BI memprediksi nilai tukar bakal berada pada rentang 15.700-16.100 per dolar. Perry optimistis kurs akan terus menguat, salah satunya karena cadangan devisa yang meningkat. Pada juli mencapai US$ 145,4 miliar. “Ini lebih dari cukup untuk kami terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata dia.
Perkiraan stabilisasi mata uang ini berdasarkan penilaian terhadap fundamental. Indikator pertama menurut dia karena adanya penurunan suku bunga AS atau fed fund rate (FFR) tahun ini. Kedua adalah kondisi makro ekonomi Indonesia yang membaik seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Lalu imbal hasil SBN dan SRBI terus menarik. Ia memperkirakan FFR akan dipangkas dua kali tahun ini.
Adapun Sri Mulyani mematok rupiah pada 2025 sebesar 16.100 per dolar. Ia mengatakan volatilitas global masih membayangi perekonomian RI, karena itu prediksi nilai tukar dikoreksi. “Meskipun month-to-date terjadi apresiasi (penguatan) rupiah sebesar 5 persen, sehingga sekarang pada level di bawah 16.000,” kata dia di DPR.
Target tersebut menurut dia disebabkan kehati-hatian pemerintah. Tentunya juga akan berdampak pada postur baik penerimaan, belanja dan pembiayaan. “Maka kami mencari titik yang bisa menjaga fiskal dan memberi ruang fiskal dan moneter terjaga,” ujarnya.
Sebelumnya dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025 pemerintah sempat menetapkan rupiah akan berada pada rentang 15.300-15.900 terhadap dolar AS.
Pilihan Editor: Bank Indonesia Proyeksikan Rupiah 15.300 per Dolar AS pada 2025, Ini 4 Faktor Penentunya