Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bank Dunia Kucurkan Rp 15 Triliun untuk Rekonstruksi Bencana

image-gnews
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) akibat gempa Palu di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Pemerintah menghentikan pencarian dan evakuasi jenazah korban gempa dan tsunami Palu pada 11 Oktober 2018. ANTARA
Tim SAR mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) akibat gempa Palu di Petobo Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Pemerintah menghentikan pencarian dan evakuasi jenazah korban gempa dan tsunami Palu pada 11 Oktober 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia atau World Bank bakal memberikan bantuan dana senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15 triliun (dengan kurs referensi Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat). Bantuan dana tersebut akan diberikan oleh Bank Dunia kepada pemerintah Indonesia untuk membantu merekonstruksi dan memperkuat ketahanan jangka panjang daerah-daerah yang terkena bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah.

Baca: Ridwan Kamil Lobi Pembiayaan Infrastruktur ke ADB Indonesia

World Bank Chief Executive Officer, Kristalina Georgieva mengatakan dana tersebut diharapkan bisa digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk membangun kembali atau merekonstruksi daerah bencana. "Tak hanya untuk membangun ketahanan bencana di Lombok dan Palu tetapi juga di tempat lain. Karena bencana ini terus datang dan perubahan iklim bahkan lebih dari itu," kata Kristalina dalam keterangan persnya di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Ahad, 14 Oktober 2018.

Sebelumnya, Asian Development Bank atau ADB juga menyatakan telah menyiapkan dana untuk membantu rehabilitasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Presiden ADB Takehiko Nakao menyebutkan jika dijumlahkan, nilai bantuan darurat hingga US$ 1 miliar untuk mendukung penanganan dan upaya rekonstruksi di daerah terdampak akan dikucurkan secepat mungkin. Hal ini diungkapkannya saat bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di sela-sela pertemuan tahunan IMF-World Bank Group 2018 hari ini, di Nusa Dua, Bali.

Pinjaman tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rekonstruksi infrastruktur yang sangat penting, termasuk pasokan air dan sanitasi, sekolah, jalan dan jembatan, serta jaringan listrik. Bantuan ini di luar dari program pinjaman reguler ADB bagi Indonesia, yang rata-rata mencapai US$ 2 miliar setiap tahunnya.

Adapun dalam keterangan resmi tertulisnya, World Bank menyebutkan bahwa paket bantuan dana tersebut dapat berupa transfer tunai kepada 150.000 keluarga termiskin yang terkena bencana untuk jangka waktu antara 6 bulan hingga satu tahun. Selain itu, dana juga bisa digunakan untuk perluasan perlindungan sosial guna mendukung ekonomi dan pekerjaan lokal selama fase pemulihan sekaligus menghindari kerusakan jangka panjang terhadap sumber daya manusia.

Bank Dunia juga telah melakukan penilaian awal menghitung kebutuhan dana akibat kerusakan yang ditimbulkan khususnya akibat dampak, gempa dan tsunami di Palu. Penilaian tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa distribusi geospasial kerusakan, dan perkiraan biaya infrastruktur, properti perumahan dan non-perumahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bank Dunia mmemperkirakan kerugian fisik yang ditimbulkan mencapai US$ 531 juta atau sekitar Rp 8,07 triliun. Dengan rincian sebagai berikut, perumahan sekitar US $ 181 juta atau Rp 2,75 triliun, sektor non-perumahan sekitar US $ 185 juta atau Rp 2,82 triliun dan infrastruktur sekitar US $ 165 juta atau Rp 2,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia mengapresiasi perhatian dan support yang diberikan oleh komunitas internasional termasuk salah satu oleh Bank Dunia. Menurut Sri Mulyani, mencoba mengembalikan kehidupan dan juga mata pencaharian masyarakat yang terdampak bencana adalah prioritas dari pemerintah.

"Pertemuan ini adalah pertemuan antara Bank Dunia dengan pemerintah Indonesia sebagai salah satu pemegang saham sekaligus client. Kami harap setelah pertemuan di Bali, kami bisa ciptakan koordinasi yang baik sehngga kebijakan di satu negara tidak berdampak buruk bagi negara lain," kata Sri Mulyani dalam acara yang sama.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah berencana untuk mengembangkan skema-skema pendanaan untuk mengantisipasi dampak buruk bagi kondisi fiskal Indonesia. Selain itu, ia berharap dana bantuan itu bisa sesuai dengan program-program Bank Dunia.

DIAS PRASONGKO I CHITRA PARAMAESTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Terima Pejabat Tinggi Bank Dunia di Istana, Ini yang Dibahas

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024. Sidang Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 tersebut mengangkat tema Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development yang bertujuan untuk memperkuat diplomasi parlemen dalan membangun kerja sama dengan negara-negara Pasifik di bidang yang menjadi prioritas bersama, seperti maritim, ekopnomi biru, konektivitas dan pencapaian SDGs. TEMPO/M Taufan Rengganis
Jokowi Terima Pejabat Tinggi Bank Dunia di Istana, Ini yang Dibahas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Managing Director of Operations World Bank, Anna Bjerde, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore.


Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

1 hari lalu

Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian saat membuka webinar Profesor Talk: Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim. Sumber: BRIN
Pengetahuan Lokal Berkaitan dengan Bencana Masa Lalu, BRIN Contohkan Tarandam di Sumbar

Pelbagai pengetahuan lokal, khususnya dalam penamaan daerah, bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap generasi selanjutnya.


Sri Mulyani Bertemu Presiden Singapura, Bahas Tantangan Ekonomi dan Keuangan Dunia

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melawat ke Singapura untuk bertemu Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam.  Instagram/smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Presiden Singapura, Bahas Tantangan Ekonomi dan Keuangan Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam membahas tantangan ekonomi dan keuangan dunia terkini.


Lanjutkan Penguatan, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 16.136 per Dolar AS

14 hari lalu

Pegawai tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Penukaran Valuta Asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Kamis 20 Juni 2024. Rupiah spot berbalik melemah pada perdagangan Kamis (20/6) pagi. Pukul 09.10 WIB, rupiah spot ada di level Rp 16.391 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.365 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Lanjutkan Penguatan, Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp 16.136 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah hari ini ditutup menguat 58 poin menjadi Rp 16.136 per dolar AS.


Bencana Tanah Longsor di Blitar Menewaskan Dua Warga dan Satu dalam Pencarian

25 hari lalu

Tim gabungan mengevakuasi korban meninggal dunia yang tertimbun tanah longsor di Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Minggu, 30 Juni 2024. Sumber foto: BPBD Kabupaten Blitar
Bencana Tanah Longsor di Blitar Menewaskan Dua Warga dan Satu dalam Pencarian

Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi karena adanya kontur tanah yang labil di ketinggian 20 meter.


Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

25 hari lalu

Kedutaan Besar Australia di Jakarta kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Timur pada 25-28 Juni 2024, untuk mengevaluasi program SiapSiaga, Inovasi, Inklusi dan Koneksi. Sumber: Yohanes Seo | Tempo
Indonesia-Australia Kerja Sama Tanggap Bencana di Nusa Tenggara Timur

Australia sejak 2020 bekerja sama dengan Indonesia menjalankan program seperti SiapSiaga, Inovasi, Inklusi dan Koneksi di Nusa Tenggara Timur.


Menhub Budi Karya Tinjau Terminal Amplas yang Didanai Bank Dunia Rp 1,8 Triliun

28 hari lalu

Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng koridor I wilayah Purworejo, Magelang dan Temanggung (Purwomanggung), Selasa (1/9/2020) di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Menhub Budi Karya Tinjau Terminal Amplas yang Didanai Bank Dunia Rp 1,8 Triliun

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau Terminal Tipe A Amplas di Jalan Panglima Denai.


Gempa Berkekuatan 7,2 Magnitudo Guncang Pesisir Peru

28 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Berkekuatan 7,2 Magnitudo Guncang Pesisir Peru

Gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang Samudera Pasifik bagian selatan, 91 kilometer tenggara Kota San Juan de Marcona di Peru


Anggaran Bansos Capai Rp 70,5 Triliun, Naik Dibanding Tahun Lalu

29 hari lalu

Pemerintah kembali menyalurkan bantuan sosial atau bansos beras 10 kilogram di Gudang Bulog DKI Jakarta dan Banten, Sunter, Jakarta Utara pada Senin, 11 September 2023. Bansos beras tahap kedua ini akan disalurkan kapada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). TEMPO/Riani Sanusi Putri
Anggaran Bansos Capai Rp 70,5 Triliun, Naik Dibanding Tahun Lalu

Sri Mulyani memaparkan anggaran bansos sejak Januari hingga akhir Mei 2024 telah mencapai Rp 70,5 triliun atau naik dibanding periode yang sama. Salah satu penyebabnya adalah penyaluran sembako untuk dua bulan sekaligus


Bank Dunia Wanti-wanti Perpanjangan Bansos Bakal Naikkan Defisit Anggaran, Begini Perhitungannya

31 hari lalu

Ilustrasi pemberian bantuan sosial. ANTARA
Bank Dunia Wanti-wanti Perpanjangan Bansos Bakal Naikkan Defisit Anggaran, Begini Perhitungannya

Bank Dunia memprediksi perpanjangan bansos yang dilakukan pemerintah diperkirakan akan mendorong defisit fiskal menjadi 2,5 persen dari PDB hingga akhir 2024.