TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa regional Asia memicu indeks untuk naik terbatas. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan sesi pertama perdagangan menguat tipis 7,91 poin (0,19 persen) ke 4.277,57. IHSG bergerak fluktuatif dengan rentang pergerakan sempit sebelum akhirnya menguat terbatas saat jeda mengikuti penguatan di bursa-bursa Asia.
Kepala Riset MNC Securites, Edwin Sebayang, mengatakan datarnya pergerakan indeks disebabkan indeks telah mengalami koreksi cukup tajam kemarin. "Ada ekspektasi terhadap stabilnya sektor perbankan dan aneka industri setelah kemarin diwarnai aksi jual cukup tajam dari saham-saham berkapitalisasi besar di IHSG."
Meskipun demikian, menurut dia, laju indeks masih akan tertahan oleh adanya aksi demonstrasi dari para buruh. "Aksi itu merespons rencana penundaan pemberlakuan tarif upah minimum Provinsi DKI Jakarta yang baru," kata Edwin.
Tekanan juga akan datang dari ketidakpastian penyelesaian masalah jurang fiskal (fiscal cliff) di Amerika Serikat setelah pemerintah menolak opsi parlemen dari Partai Republik untuk memotong anggaran bidang sosial.
Saham yang berpindah tangan pada penutupan sesi I perdagangan mencapai 3,8 miliar lembar saham senilai Rp 2,5 triliun dengan frekuensi 97,3 ribu kali transaksi. Sebanyak 103 saham menguat, 94 saham turun, serta 111 lainnya stagnan. Asing mencetak penjualan bersih Rp 261,3 miliar.
Bursa regional cenderung menguat hingga pukul 12.00 WIB. Indeks Hang Seng naik 1,33 persen ke 22.089,26, indeks KOSPI naik 0,55 persen ke 1.945,73, dan indeks Shanghai naik 3,01 persen ke 2.034,58.
M. AZHAR | PDAT
Berita Terpopuler:
Rhoceng, Rhoma-Aceng untuk 2014 Ramai di Twitter
Golkar Tak Mau Dipermalukan Bupati Aceng
Jokowi Ngotot Harga Tiket MRT 1 Dolar
Bos Antivirus McAfee Tertangkap di Meksiko
Banyak Tekanan, Fany Octora Batal ke Komnas Anak