TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid bercerita soal adanya komunikasi dengan pengusaha Anindya Novyan Bakrie. Komunikasi ini berlangsung sebelum adanya Musyawah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin yang melengserkan Arsjad dan menunjuk Anindya sebagai pengantinya.
Kepada Tempo pada Ahad, 15 September 2024, Arsjad menyebut pernah ada pembicaraan soal tukar posisi antara dirinya dengan Anindya. Ketika itu, Arsjad sebagai Ketua Umum Kadin diminta untuk menggantikan posisi Anindya selaku Ketua Dewan Pertimbangan. “Saya coba bilang coba dipertimbangkan,” kata Arsjad seperti dikutip majalah Tempo edisi Senin, 23 September 2024.
Arsjad ketika itu menolak tawaran Anindya. Dia meminta putra Aburizal Bakrie itu untuk menunggu hingga masa kepemimpinan rampung pada 2026. “Ini cara-cara mempermainkan konstitusi,” kata dia.
Seorang pengusaha senior menyebut keinginan menjadikan Anindya sebagai Ketua Umum Kadin datang dari Aburizal Bakrie, ayah Anin. Bahkan, Ical –demikian Aburizal biasa disapa-- lebih memilih putranya menjabat sebagai Ketua Umum Kadin ketimbang menjadi Menteri sekali pun.
Arsjad mengaku telah berupaya berkomunikasi dengan keluarga bakrie. Saat Lebaran lalu misalnya, ia bersilaturahmi ke kediaman Aburizal Bakrie. “Saya cari Mas Anindya, tapi beliau sedang di London. Terus ke Pak Ical, silaturahmi. Beliau ngomong ke saya.”
Sejauh ini belum ada penjelasan dari Anin dan Ical. Upaya mewawancarai melalui sejumlah pejabat Kadin yang terlibat Munaslub, belum membuahkan hasil. Wakil Ketua Organizing Committee, Nofel Saleh Hilabi, mengatakan Anin sedang ada agenda di luar. Tempo juga mencoba menghubungi Lalu Mara, juru bicara keluarga Bakrie, tapi tak ada respons.
Pilihan Editor: Ekonom Sebut Pertumbuhan Industri Indonesia Alami Kemunduran Dibanding Era Soeharto