TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Kebijakan Publik Celios, Media Wahyu Iskandar mengatakan jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) seharusnya diisi kalangan profesional. Apalagi, rekam jejak Menkeu sebelumnya juga selalu diisi oleh profesional, dalam hal ini bukan seorang politikus. “Kalau hari ini Prabowo memilih non-profesional, maka saya khawatir ini justru akan memperparah dan justru berpotensi sebagai awal kemunduran ekonomi Indonesia,” terangnya pada Kamis, 12 September 2024.
Menurutnya, Menkeu harus berkarakter yang kuat agar tidak gampang digoyang oleh kepentingan politik di sekitar kekuasaan. Termasuk kepentingan raksasa ekonomi maupun lingkar oligarki. Independensi menjadi hal penting dalam fondasi ekonomi.
“Ketika fondasi ekonomi tidak lagi independen, Central Bank tidak lagi independen, Kementerian Keuangan kekurangan, kehilangan akal sehatnya, maka kita akan berakhir pada situasi-situasi yang justru memperparah ekonomi kita,” tegasnya.
Sebelumnya diisukan jabatan Menkeu untuk periode Prabowo-Gibran akan diisi Thomas Djiwandono. Thomas saat ini menjabat Wakil Menteri Keuangan II sejak 18 Agustus lalu. Ia mengisi pos tersebut yang notabene merupakan jabatan baru.
Thomas sebelumnya pernah dipromosikan oleh Menkeu saat ini, Sri Mulyani sebagai calon penerusnya. “Kami atas nama jajaran Kementerian Keuangan menyampaikan penghargaan dan titip wakil menteri saya ini yang akan meneruskan,” kata Sri Mulyani sambil menunjuk ke arah Thomas Djiwandono ketika menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Namun, belakangan dalam pertemuan antara Thomas Djiwandono, Sri Mulyani, dan Prabowo. Thomas menyatakan tidak ada bahasan terkait dengan kemungkinan dirinya menjabat sebagai Menkeu pada kabinet Prabowo-Gibran.
Thomas Djiwandono sendiri merupakan keponakan dari Prabowo. Di internal Partai Gerindra, Thomas ditugaskan sebagai Bendahara Umum Partai. Ayah Thomas, Sudrajad Djiwandono adalah mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998. Kini, dia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra.
Raden Putri Alpadillah Ginanjar dan Nabilla Azzahra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: AHY Siap Menjadi Bagian Super Tim Kabinet Prabowo