TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik atau Perum Bulog, Wahyu Suparyono, mengatakan akan melanjutkan impor beras yang tahun ini telah terealisasi 2,4 ton dari target 3,6 juta ton. Impor beras ini akan dioptimalkan salah satunya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Saya akan tuntaskan yang sisa impor itu dulu untuk penguatan stok, karena ada perubahan pemerintahan yang baru dengan adanya makan gratis,” ucap Wahyu saat ditemui Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024.
Wahyu mengatakan, Bulog akan mendukung Badan Gizi Nasional yang baru dibentuk pemerintah. Dukungan itu terwujud dalam bentuk memastikan ketersediaan pasokan beras. Dia akan fokus mengawal urusan ini lantaran masa peralihan pemerintahan kian dekat. “Itu yang paling penting di depan kata kita,” kata dia.
Tahun ini, Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor beras sejumlah 3,6 juta ton. Sampai akhir tahun, Bulog masih harus mengimpor beras sekitar 1,2 juta ton. Wahyu mengaku impor beras terbaru sedang dalam proses. “Impor harus dilakukan secara transparan, dilakukan tender, prosesnya harus governance. Saya aliran governance,” kata dia.
Wahyu menyebut saat ini Bulog memiliki stok beras di gudang sejumlah 1,4 juta ton. Stok juga masih ditingkatkan lewat penyerapan dari produksi dalam negeri. Sampai saat ini, penyerapan itu terealisasi sebesar 833 ribu ton.
Wahyu menjelaskan, pemerintah telah membentuk instansi yang diperlukan untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Tugas Bulog, kata dia, di aspek kesediaan dan stok beras. Karena itu, dia menyebut momen penyerapan gabah menjadi penting.
Karena itu, Wahyu menyebut akan menggandeng mitra-mitra untuk mengoptimalkan penyerapan gabah. Kelompok yang akan ditemuinya antara lain Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Induk Koperasi Unit Desa (Inkud), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), dan asosiasi penggilingan besar serta kecil. Kerja sama juga akan dilaksanakan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food.
Dukungan Bulog terhadap program ini tertuang dalam kesiapan memastikan kesediaan pasokan beras ketika diminta pemerintah. Ketika pemerintah meminta pasokan segera diisi, saat itu juga Bulog akan bertindak. “Ini satu pekerjaan yang sangat mulia menurut saya,” kata dia.
Pilihan editor: Kritisi Rencana Kenaikan Tarif KRL Berbasis NIK, Pengamat Transportasi: Angkutan Umum, Tarifnya Umum