TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, salah satunya terkait dengan kebijakan suku bunga acuan atau BI rate. Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, memproyeksikan bank sentral masih akan mempertahankan BI rate.
"Kami melihat untuk RDG hari, BI masih mempertahankan suku bunga acuan BI rate di level 6,25 persen," katanya saat dihubungi Tempo pada Rabu, 21 Agustus 2024.
Reny menjelaskan saat ini kondisi pasar relatif stabil dan penguatan rupiah masih berlanjut. Hal ini, kata dia karena tensi dari eksternal mulai menurun. Ditambah lagi dengan inflasi domestik yang masih terkendali di kisaran target BI, yakni 2,5 ± 1 persen.
Sebelumnya, pasar AS berekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada September 2024. Menurut Reny, ruang pemangkasan BI rate semakin terbuka dengan peluang pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS The Fed menjelang akhir tahun. Apalagi, bila fundamental domestik semakin solid. "Maka, tidak menutup BI rate juga dapat dipangkas."
Saat ini, Reny menyebut BI akan mengambil sikap data dependen. Artinya, BI memperhatikan perkembangan indikator-indikator ekonomi sebelum memutuskan untuk mengubah besaran BI rate. Baik ekonomi global maupun dalam negeri.
Dia memperkirakan, BI hanya akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) hingga akhir tahun 2024. "Kami memproyeksikan sebesar 25 bps, menjadi 6 persen di akhir tahun," ujar Reny.
Pilihan Editor: Ekonom Permata Bank: BI Bisa Pangkas Suku Bunga Acuan Satu hingga Dua Kali Tahun Ini