TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, menyatakan mundur dari jabatannya hari ini. Dia mengakui pengunduran ini tanpa ada tekanan dari pihak lain.
"Tidak ada tekanan dari luar. Ini keinginan saya sendiri," kata Usman dalam keterangan pers di gedung lantai I Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Agustus 2024.
Dia mengatakan, pengunduran diri itu disampaikan juga kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba, Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria, maupun Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. "Ada hal yang sifatnya privat di dalam diri saya sendiri," ujar dia.
Usman tak menjawab spesifik mengapa ia mundur dari Dirjen IKP Kominfo. "Tadi sudah saya sampaikan, saya sudah (menjabat) tiga tahun. Butuh penyegaranlah buat diri saya maupun organisasi," kata dia. Usman mengatakan, dia menjabat sebagai Dirjen IKP sejak 10 Agustus 2021.
Artinya ia menjabat lebih dari tiga tahun. Padahal, kata dia, tak cukup dengan mengabdi tiga tahun. Namun dia menjelaskan bahwa pengabdian masih bisa dilakukan dari luar pemerintahan. "Ya, itu jawabannya," kata dia, menjawab alasan dirinya melepas jabatan tersebut sebelum waktunya.
Saat ditanya perihal spekulasi publik bahwa pengunduran dirinya ini tidak tepat waktu, Usman menjawab ringkas. Bahwa pengunduran diri itu dilakukan lebih cepat agar pekerjaan lain bisa dikerjakan dengan cepat. "Tidak ada spekulasi kayak begitu, apalagi dihubung-hubungkan dengan kondisi sekarang," ucap dia.
Dia mengakui, pengunduran diri itu terlalu cepat. Namun itu dilakukan agar segera dilakukan penyegaran di Kominfo. Dia memastikan tak lama telah ada penunjukkan pejabat pengganti. Dia mengatakan pejabat penggantinya akan menyelesaikan sejumlah tugas yang belum selesai.
Sejumlah tugas yang belum rampung itu, di antaranya, persiapan pekerjaan bersifat komunikasi publik untuk perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 RI di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dan Jakarta hingga persiapan menyambut kedatangan Paus Fransiskus—pemimpin umat Katolik dunia.
Paus dijadwalkan bertolak dari Roma, Italia, 1 September 2024. Dia akan tiba di Jakarta pada 3 September. Setelah bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Paus dijadwalkan bertemu korps diplomatik, masyarakat sipil, tokoh masyarakat, dan para pejabat di Istana Negara, Jakarta.
Pilihan Editor: Viral karena Hampir Pingsan di IKN, Segini Kisaran Gaji Paskibraka