Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebijakan Ekonomi Trump Bakal Lebih Protektif jika Menang, Ekonom Indef Beberkan Dampaknya ke Indonesia

Reporter

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan umum Amerika Serikat akan berlangsung kurang dari empat bulan lagi. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus memprediksi kebijakan ekonomi AS akan lebih ketat jika Donald Trump menang.

Penantangnya, yakni Kamala Harris diprediksi masih akan melanjutkan kebijakan presiden saat ini, Joe Biden. Arsitektur kebijakan diperkirakan akan berubah jika Trump yang terpilih. Salah satu yang paling mungkin diubah adalah forum yang diluncurkan Biden, yakni The Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).

“IPEF saat ini jadi blok kerja sama rantai pasok terbesar dunia dan berpotensi ada perubahan, bahkan tidak jadi, karena Trump akan menimbang lagi,” kata Heri dalam diskusi daring Indef, Senin, 29 Juli 2024.

Calon presiden dari Partai Republikan itu akan mereview kembali menguntungkan atau tidaknya posisi AS meski forum telah berjalan. IPEF merupakan keja sama 13 negara alumni The Trans-Pacific Partnership (TPP), ditambah indonesia sebagai anggota baru.

Ke depan, diproyeksi makin banyak hambatan perdagangan diluncurkan. Saat ini saja, menurut Heri, AS sudah memodifikasi Technical Barriers to Trade (TBT) Agreement, atau seleksi produk yang masuk ke negara tertentu. “Akan makin banyak produk diseleksi, ini juga akan jadi tantangan negara berkembang untuk ekspor ke Amerika,” ujarnya.

Selain itu, neraca perdagangan AS masih terus mengalami defisit, terutama dengan negara mitra seperti Cina. Berdasarkan analisisnya, pada jangka pendek memang dampak akan terlibat secara langsung bagi perlambatan ekspor. Tapi akan ada impak negatif ikutannya pula pada negara yang memiliki hubungan ekonomi langsung dengan Cina, seperti Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdagangan RI dengan Cina porsinya mencapai 23 persen. “Artinya kalau ada perlambatan ekspor Cina ke Amerika, tentu akan mengurangi permintaan impor Cina dari Indonesia,” kata dia.

Meski demikian, ada dampak positif jika pemerintah Indonesia merespons dengan kebijakan memperlebar kerja sama. Ia mencontohkan Vietnambisa diuntungkan akibat kebijakan pembatasan perdagangan AS-Cina. Vietnam menjadi salah satu pemasok komoditas ke AS, sehingga meningkatkan ekspor dari negara tersebut.

Indonesia perlu mengambil peluang untuk memperdalam kerja sama, meningkatkan investasi. “Ini harus bisa jd kesempatan meningkatkan peran indonesia di rantai pasok global ataupun regional. Ketika bolok ekonomi yang kuat ini mengalami guncangan, masih banyak peluang kerja sama perdagangan yang bisa mendorong ekspor indonesia,” ujar Heri.

Mengutip Reuters, program ekonomi Trump pada dasarnya bersifat inflasioner. Ketua AS di Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi AS Mark Sobel, mengatakan Trump akan mengambil kebijakan yang berbeda. “Tarif yang jauh lebih tinggi, kebijakan fiskal yang ekspansif, dan deportasi massal imigran. Semua faktor ini akan bergabung bersama untuk meningkatkan inflasi dan suku bunga lebih tinggi dari yang seharusnya,” ujarnya.

Pilihan Editor: Pemerintah Beri Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan, Bahlil: Jalan Menuju Surga. Insyallah Tuhan akan Beri Pintu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

1 jam lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Tiga Warga Israel Tewas dalam Penembakan di Perbatasan Tepi Barat-Yordania

Seorang pria bersenjata yang menyeberang dari Yordania menewaskan tiga warga sipil Israel


Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

2 jam lalu

Kendaraan militer Rusia, termasuk sistem rudal balistik antarbenua Yars, melaju di sepanjang jalan sebelum latihan parade, yang menandai peringatan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow, Rusia, 5 Mei 2024. REUTERS/ Shamil Zhumatov
Iran Bantah Pasok Rudal Balistik ke Rusia untuk Bantu Konflik di Ukraina

Iran membantah laporan memasok rudal balistik kepada Rusia dalam konflik dengan Ukraina


Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

10 jam lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.


Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

12 jam lalu

Pengemudi memarkir kendaraannya di I-75 di utara London, Kentucky, 7 September 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Mount Vernon/Handout via REUTERS
Penembakan Massal di Jalan Raya Kentucky Amerika, Sejumlah Orang Jadi Korban

Penembakan massal terjadi jalan raya di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat dan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban


Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

1 hari lalu

Orang-orang menghadiri upacara peringatan untuk Dmytro Kotsiubailo, mantan sukarelawan dan tentara Pahlawan Ukraina, yang tewas dalam perang melawan pasukan Rusia di kota garis depan Bakhmut, di Kyiv, Ukraina 10 Maret 2023. REUTERS/Vladyslav Musiienko
Amerika Serikat Ingatkan Rusia dan Iran Jangan Memperkeruh Perang Ukraina

Amerika Serikat mengancam setiap rudal balistik yang dikirimkan Iran ke Rusia sama dengan memantik naiknya ketegangan dalam perang Ukraina


Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

1 hari lalu

Waswas Berdampak ke Pilpres, Hakim Tunda Pembacaan Putusan Kasus Hukum Donald Trump

Putusan yang seharusnya dibacakan pada 18 September 2024, ditunda sampai pemilu 5 November 2024 terlaksana agar tak berdampak pada Donald Trump


Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi

2 hari lalu

Sebelum jatuh sakit, ekonom Faisal Basri yang kritis kepada pemerintah ini masih menyuarakan dukungannya kepada para petani di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, yang menolak tambang seng.
Legasi Faisal Basri untuk Ekonomi dan Demokrasi

Apa saja legasi Faisal Basri untuk ekonomi dan demokrasi Indonesia?


Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan murid-murid selama pelajaran
Gedung Putih: Putin Harus Berhenti Bicara soal Pilpres AS

Gedung Putih menegaskan residen Rusia Vladimir Putin harus berhenti berbicara tentang pemilihan presiden Amerika Serikat


Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

2 hari lalu

Donald Trump dan Elon Musk. REUTERS
Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

Trump mengatakan komisi ini yang bakal dipimpin Elon Musk akan mengaudit seluruh pemerintah federal dan menyarankan "reformasi drastic".


Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

2 hari lalu

Sebuah rudal nuklir balistik antarbenua Yars ditembakkan selama pelatihan, dari kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk Utara, Rusia, 1 Maret 2024. Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, yang diikuti Amerika Serikat. Kedua negara ini mengendalikan lebih dari 90 persen senjata nuklir dunia. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Senat AS akan Selidiki Penggunaan Semikonduktor Amerika pada Senjata Rusia

Senat Amerika Serikat akan mengadakan dengar pendapat mengenai penggunaan semikonduktor buatan Amerika dalam senjata Rusia