Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Roti Aoka Soal Produknya Tak Berjamur Meski Kedaluwarsa

image-gnews
Tangkapan layar produk roti Okko dari situ resmi www.rotiokko.com
Tangkapan layar produk roti Okko dari situ resmi www.rotiokko.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen roti Aoka menghadapi tuduhan penggunaan bahan pengawet kosmetik berbahaya, sodium dehydroacetate, agar tahan lama dan tidak berjamur meski sudah melewati masa kedaluwarsanya. Dugaan ini muncul usai sejumlah pengusaha makanan rumahan menggelar uji laboratorium pada merek roti tersebut di laboratorium SGS Indonesia, bagian dari SGS Group.

Hasil uji laboratorium menyebutkan produk roti dari PT Indonesia Bakery Family itu mengandung sodium dehydroacetate dalam bentuk asam dehidroasetat sebanyak 235 miligram per kilogram. Zat yang juga sering disebut natrium dehydroacetate itu adalah salah satu zat aditif yang digunakan sebagai bahan pengawet kosmetik.

Menanggapi tuduhan tersebut, PT Indonesia Bakery Family selaku produsen roti Aoka pun buka suara. Head of Legal Indonesia Bakery Family Kemas Ahmad Yani mengatakan, berita bahwa roti buatan perusahaannya mengandung bahan yang bisa mengganggu kesehatan telah membuat perusahaan itu merugi.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko Soal Bahan Pengawet Berbahaya,” Kemas menegaskan bahwa roti Aoka tidak mengandung bahan sodium dehydroacetate.

“Kami ingin menegaskan bahwa roti buatan kami tidak menggunakan sodium dehydroacetate. Sebanyak 16 produk kami sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucap Kemas pada Rabu, 17 Juli 2024. Dia juga menyatakan melayangkan somasi kepada SGS karena menganggap isi penilaian mereka tidak benar, fitnah, dan merugikan perusahaan.

Menurut Kemas, perusahaannya selama ini selalu mengikuti regulasi dan diawasi ketat secara periodik. Dia pun menduga tuduhan ini muncul karena adanya unsur persaingan bisnis.

“Melihat kondisi ini, kami menduga ada unsur persaingan bisnis yang tidak sehat. Kami perusahaan baru, mungkin makin gede, molek, cantik, ini luar biasa,” kata dia.

Selain itu, Kemas juga mengaku pihaknya tak keberatan jika produknya harus melakukan uji laboratorium ulang. Bahkan, dia menuturkan tim dari roti Aoka sudah berangkat ke Singapura dan Cina untuk melakukan uji laboratorium agar memiliki pembanding dengan pengujian di dalam negeri. 

Adapun pengujian di luar negeri itu dilakukan untuk mengkonfirmasi bahan yang dituduhkan. “Produk kami yang sudah jadi, mengandung bahan itu atau tidak. Termasuk tanggal produksi yang mana karena tanggal yang diuji berbeda-beda,” tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kemas, selama ini BPOM rutin melakukan inspeksi mendadak dari pagi sampai malam di perusahaannya. Terakhir pemeriksaan itu dilakukan pada 1 Juli lalu. Dari hasil pemeriksaan itu, tidak ada hal yang menyangkut masalah penggunaan bahan pengawet berbahaya.

“Otomatis ketahuan kalau ada. (Catatan BPOM) hanya itu, masalah fasilitas. Bahan baku, formula, aman semua, tidak ada yang membahayakan,” ujar dia.

Kendati masalah ini membuat gaduh, namun BPOM tidak meminta agar produsen menghentikan proses produksi. Hanya saja, PT Indonesia Bakery Family harus melakukan uji laboratorium kembali.

Ditanya mengenai alasan roti Aoka dapat bertahan hingga tiga bulan, Kemas hanya mengatakan sudah menjelaskan hal tersebut ke BPOM. Pihaknya pun berencana untuk merevisi tenggat waktu kedaluwarsa di produknya.

“Kami juga sudah menjelaskan itu kepada BPOM. Enggak mungkin BPOM bisa meloloskan itu. Kami mungkin akan merevisi juga supaya tidak timbul pertanyaan-pertanyaan, dari tiga bulan menjadi dua bulan,” ucap Kemas.

Selengkapnya Baca:  “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko Soal Bahan Pengawet Berbahaya,” 

RADEN PUTRI | MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

4 hari lalu

Richard Lee. Foto: Instagram.
Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

Dokter Richard Lee membantah tuduhan produk skincare kliniknya mengandung bahan berbahaya dan disita BPOM.


Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

10 hari lalu

Vonis terhadap produsen obat sirop beracun dianggap terlalu ringan.
Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

Kepala BPOM Taruna Ikrar berpendapat bahwa vonis terhadap produsen obat sirop beracun terlalu ringan. Tapi pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.


Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

10 hari lalu

Tangkapan layar- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Erdi A Chaniago. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggeledah rumah mantan pegawai BPOM. Kasus dugaan pemerasan.


Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

10 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

Berikut tips menyimpan makanan dan kunci menjaganya tetap aman dikonsumsi keluarga yang dibagikan pihak BPOM.


BPOM Sebut 7.600 Dosis Vaksin Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia

10 hari lalu

Ilustrasi vaksin Mpox. USA TODAY NETWORK via Reuters Co
BPOM Sebut 7.600 Dosis Vaksin Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia

BPOM menyatakan pemerintah sudah mendatangkan 7.600 dosis vaksin cacar monyet. Vaksin tersebut dikirim dalam tiga tahap.


Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

11 hari lalu

Ilustrasi anak hipertensi/tekanan darah tinggi. Shutterstock.com
Cegah Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Kurangi Asupan Natrium dari Makanan Kemasan

Badan pangan Amerika minta produsen makanan kurangi natrium untuk cegah tekanan darah tinggi.


Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

14 hari lalu

Rayvan Aji Pratama, yang menjadi korban resep sirup obat batuk yang terkontaminasi, setelah mandi di rumahnya di Jakarta, 7 Oktober 2023. Racun tersebut terkandung dalam sirup yang dibuat oleh setidaknya tiga produsen obat di Indonesia, menurut regulator nasional dan WHO. REUTERS/Willy Kurniawan
Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

PN Jakarta Pusat memutuskan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical terbukti bersalah dalam kasus obat sirup pemicu gagal ginjal akut.


Fakta tentang Lobster Roll, Roti Viral Erina Gudono yang Harganya Rp400 Ribu

16 hari lalu

Lobster Roll dari Broad Street Oyster (broadstreetoyster.com)
Fakta tentang Lobster Roll, Roti Viral Erina Gudono yang Harganya Rp400 Ribu

Unggahan roti ini membuat Erina Gudono dinilai tone deaf alias tidak peka terhadap situasi yang terjadi saat ini.


Kepala BPOM Taruna Ikrar Ungkap 5 Pesan Jokowi, dari Obat Mahal hingga Pengawasan

19 hari lalu

Taruna Ikrar saat dilantik menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. Taruna Ikrar menggantikan Penny Lukito sebagai Kepala BPOM. TEMPO/Subekti.
Kepala BPOM Taruna Ikrar Ungkap 5 Pesan Jokowi, dari Obat Mahal hingga Pengawasan

Taruna diminta untuk melakukan koordinasi antar lembaga. Sebab, BPOM tidak bekerja sendiri.


Sosok Taruna Ikrar yang Menjadi Kepala BPOM atas Rekomendasi Prabowo

19 hari lalu

(Ki-ka) Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi saat dilantik menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dadan Hindayana saat dilantik menjadi Kepala Badan Gizi, dan Taruna Ikrar saat dilantik menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. TEMPO/Subekti.
Sosok Taruna Ikrar yang Menjadi Kepala BPOM atas Rekomendasi Prabowo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM. Taruna terpilih atas rekomendasi Prabowo Subianto. Ini profile Taruna.