Yusuf mencontohkan, inflasi tercatat rendah pada 2023, yakni 2,61 persen dan menjadi yang terendah dalam 23 tahun terakhir.
Namun, di saat bersamaan inflasi pangan mencapai 6,73 persen. Meski inflasi rendah pada tahun lalu, kata dia, namun daya beli masyarakat terutama kelas bawah terpukul oleh kenaikan harga pangan.
"Masyarakat kelas bawah menghabiskan 60-70 persen pendapatannya untuk pangan," ucap Yusuf.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (enko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah memutuskan untuk mengimpor 1,6 juta ton beras. Ini untuk memenuhi kebutuhan domestik akibat mundurnya masa panen selama dua bulan.
Selain merealisasikan impor, Airlangga menyatakan, pemerintah juga meningkatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebanyak 250 ribu ton beras SPHP akan digelontorkan dari sebelumnya yang sebanyak 150 ribu ton.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: H+1 Pemilu, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 15.670