TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong perusahaan pelat merah di bidang perkeretaapian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengoptimalkan pemanfaatan alokasi bahan bakar minyak atau BBM subsidi dari pemerintah.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim mengatakan bahwa pihaknya bakal terus memantau penyaluran BBM subsidi untuk transportasi kereta api. Menurut dia, penyaluran BBM subsidi untuk kereta api ini memberi manfaat besar bagi masyarakat.
"Alokasi BBM subsidi harus mengutamakan kepentingan masyarakat, salah satunya adalah transportasi publik seperti kereta api," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 16 Mei 2024. Ia menilai, pemanfaatan BBM subsidi untuk kereta api masuk dalam kategori penyaluran tepat sasaran.
Halim menyebut angka penyerapan kuota BBM subsidi oleh PT KAI pada 2023 cukup baik. Karena itu, ia mengapresiasi upaya PT KAI dalam memanfaatkan BBM subsidi jenis Solar untuk menunjang mobilitas masyarakat Indonesia.
"Melihat dari angka penyerapan kuota 2023 yang baik, kami berharap 2024 ini KAI dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan terus tumbuh, sejalan dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Menurut dia, dengan perhitungan yang tepat serta mampu meminimalisir penyalahgunaan BBM subsidi di kereta api, merupakan langkah awal bagi PT KAI dalam memprioritaskan pelayanan terbaik untuk publik. Ia berharap ke depan PT KAI terus meningkatkan sinergi bersama pemerintah dan Badan Usaha Penyalur BBM, supaya tidak menimbulkan hambatan.
Sementara itu, Vice President of Material Stock PT KAI, Fajar Alam menyatakan bahwa pihaknya selalu melakukan rekonsiliasi penyaluran BBM subsidi kereta api bersama BPH Migas dan Pertamina. Ia mengklaim, secara kuantitatif tidak ada temuan dalam rekonsiliasi penyaluran BBM subsidi itu.
"Rekonsiliasi sudah kami lakukan bersama dengan BPH Migas dan Pertamina, secara kuantitatif tidak ada temuan," katanya. Dengan adanya kuota penyaluran BBM subsidi untuk kereta api ini, Fajar memastikan pihaknya bakal memanfaatkan subsidi BBM itu secara optimal.
Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat