TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha BUMN Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS), berencana membeli delapan kapal sepanjang 2023. Direktur Utama PIS Yoki Firnandi buka-bukaan soal rencana ini.
"Kalau tidak salah, kami merencanakan pembelian delapan kapal sepanjang tahun ini, sampai sekarang ini baru terealisasi lima," ujar Yoko saat ditemui di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023.
Namun, dia mengatakan, ada beberapa kapal lagi yang akan coba akuisisi tahun ini. Tetapi, Pertamina International Shipping memang harus selektif karena harga kapal di dunia memang cukup mahal.
Adapun harga kapal yang bakal diakuisisi Pertamina International Shipping itu bervariasi, yaitu US$ 7 juta (sekitar Rp 105,46 miliar) bahkan hingga US$ 50 juta (sekitar Rp 753,29 miliar).
"Jadi, memang banyak tipe. Kapal besar di atas US$ 50 juta, menengah US$ 20 juta (sekitar Rp 301,36 miliar) sampai US$ 50 juta, kapal-kapal kecil di bawah US$ 20 juta," jelas Yoko.
Lebih jauh, dia mengungkapkan penyebab mahalnya harga kapal sekarang. Pertama, kata dia, karena kurangnya permintaan. "Kedua, memang harga baja internasional juga sedang tinggi," tutur dia.
Dinukil dari laman resmi Pertamina International Shipping, subholding integrated marine logistics telah memiliki total 750 kapal. Selain itu, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang bisa disewa melalui e-chartering.
Pilihan Editor: Kemenhub dan Dirut KAI Ungkap Kondisi Tanggap Darurat di LRT Jabodebek Beserta Antisipasinya