Syahril juga menjelaskan kalau varian XBB menyebabkan peningkatan tren perawatan di rumah sakit di Singapura. “Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” katanya.
Sebelumnya sejak 21 Oktober, Menkes Budi Gunadi Sadikin telah mengumumkan subvarian Omicron XBB terkonfirmasih masuk ke Indonesia. Subvarian ini awalnya lebih dulu merebak di negara tetangga, Singapura, dan membuat kasus Covid-19 naik lagi ke 6.000 per hari.
"Karena ada varian baru namanya XBB, varian ini juga sudah masuk ke Indonesia, kita amati terus," ujar Budi Gunadi dalam acara webinar, Jumat 21 Oktober 2022.
Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia. Subvarian Omicron XBB ini cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.
Kendati demikian, kata Syahril, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19. Sebab berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi. Dalam 7 hari terakhir juga dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi.
Untuk itu, Kemenkes sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara. Syahril juga meminta masyarakat tetap menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker.
Lalu, melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19 dan menyegerakan vaksinasi Covid-19. “Segera lakukan (vaksin) booster bagi yang belum, untuk mengurangi kesakitan dan kematian akibat Covid-19,” kata dia.
KHORY ALFARIZI | FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: Ramai Pasal Pidana Check In Hotel dalam RKUHP, Pelaku Industri Lobi Sandiaga
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.