TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) yang membaik.
Pada akhir perdagangan Rabu, kurs rupiah naik 72 poin atau 0,45 persen menjadi Rp 16.028 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.100 per dolar AS.
"Kuatnya kinerja rupiah didukung oleh penurunan yang terjadi pada mata uang dolar AS setelah rilis data PPI yang menguat di atas ekspektasi, sehingga menandakan bahwa inflasi masih tetap tinggi," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva kepada Antara di Jakarta, Rabu, 15 Mei 2024.
Taufan menuturkan data PPI memberikan lebih banyak pembenaran untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama oleh bank sentral AS atau The Fed sehingga menopang kenaikan rupiah.
Indeks Harga Produsen AS mencapai tingkat tertingginya dalam satu tahun terakhir. Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan pada Selasa, angka PPI AS naik 2,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada April 2024 dibandingkan kenaikan 1,8 persen yang tercatat pada Maret 2024 dan sejalan dengan estimasi.
Selanjutnya: PPI Inti, tidak termasuk biaya pangan dan energi....