“Bahkan jumlah wisman Jepang menempati posisi kelima terbesar setelah Singapura, Malaysia, Cina, dan India,” kata dia.
Kendati pembicaraan dengan Jepang sudah bergulir, Sandiaga memprediksi realisasi travel bubble antar-kedua negara tidak akan berlangsung dalam waktu dekat. Dia menyatakan pemerintah membutuhkan kesiapan regulasi untuk membuka pintu perbatasan.
Adapun untuk mendukung pelaksanaan travel bubble tersebut, pemerintah akan mendorong bertambahnya jadwal penerbangan langsung. Sandiaga mengatakan pihaknya telah meminta maskapai Garuda Indonesia untuk mengaktifkan kembali penerbangan langsung rute Bali-Jepang guna menarik minat wisman.
“Penugasan ke Garuda ini pasti tidak membebani karena marketnya yang sudah siap,” ujar Sandiaga.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra belum memberikan konfirmasi tentang permintaan pembukaan kembali rute internasional tersebut.
Indonesia mulai menjalin kerja sama travel bubble dengan sejumlah negara. Per 24 Januari 2022, pemerintah resmi membuka travel bubble dengan Singapura melalui Kepulauan Riau. Pemerintah juga sedang menjajaki kerja sama serupa dengan India. “Bolanya sekarang ada di Kementerian Luar Negeri dan Pemerintah India,” kata Sandiaga.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Airlangga: Anggaran Pembangunan Tahap I Ibu Kota Negara Rp 45 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.