TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan upaya pemeriksaan varian baru Covid-19 asal Inggris, B117 atau Corona B117, sudah dilakukan sejak Januari 2021. Tapi, kendala muncul karena testing Genome Sequencing di Indonesia baru sekitar 172 saja dalam satu tahun terakhir.
"Sehingga kalau ada varian baru sulit teridentifikasi," kata Budi dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.
Baca Juga: Kemenkes: Semua Pasien Virus Corona B117 dan Kontak Eratnya Sehat
Testing Genome Sequencing merupakan pemeriksaan untuk melacak pola tertentu pada suatu virus hingga bakteri. Beda dengan Indonesia, negara lain bisa melakukan testing semacam ini hingga 10 ribu dalam satu tahun.
Meski sempat mengalami kesulitan, Budi menyebut pihaknya sudah membangun jaringan laboratorium bersama Kementerisan Riset. Sehingga kini, jumlah testing sudah mencapai 547 dan varian baru ini bisa dilacak. "Yang sebenarnya sudah masuk di awal tahun," kata dia.
Sehingga, varian baru pun bisa teridentifikasi dan diumumkan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada 2 Maret 2021 lalu. Dari 462 orang yang menjalani testing Genome Sequencing, teridentifikasi dua kasus pada sampel itu ternyata milik dua warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang bekerja sebagai pekerja migran di Arab Saudi.
Lalu pada 8 Maret 2021, Budi mengumumkan lagi 4 kasus baru Corona B117 ini. Budi menyebut, satu orang merupakan warga Palembang (teridentifikasi 11 Januari), satu orang warga Kalimantan Selatan (6 Januari), satu orang warga Balikpapan (12 Februari), dan satu orang warga Medan (28 Januari).