TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investasi Jepang pada bidang perikanan dan pariwisata di Natuna, Kepulauan Riau akan segera direalisasikan. Ia mengatakan semua rencana telah terstruktur dengan baik.
"Tahun ini, udah ada time table nya kita bisa mulai produksi sampai segala macam 2021 akhir," kata Luhut di kantor Kementerian Maritim dan Investasi, Senin petang, 3 Februari 2020.
Luhut menyampaikan hal tersebut setelah bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii. Menurut Luhut, kedatangan perwakilan Negara Matahari Terbit itu guna membahas rencana kerja sama dan investasi di Indonesia. "Dia (Jepang) ingin masuk lebih banyak di Indonesia, seperti hydropower. Mereka juga ingin masuk, juga Investasi pariwisata di Natuna, dan ikan," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Menteri Luar Negeri Jepang Motegi Toshimitsu pada Jumat, 10 Januari 2020. Dalam pertemuan itu, keduanya menyinggung soal kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang.
"Yang mulia, Jepang adalah salah satu mitra utama Indonesia. Saya tahu, setelah ini yang mulia akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia membahas kerja sama bilateral secara lebih detail," kata Jokowi saat membuka percakapan di Istana Negara, Jakarta.
Menurut Jokowi, ada beberapa kerja sama antara dua negara ini yang menjadi prioritas. Salah satunya, kata dia, pemerintah Indonesia ingin mengajak Jepang berinvestasi lagi di Natuna, Kepulauan Riau.
Jokowi meyakini Motegi akan memberi perhatian lebih dengan tawaran kerja sama dari Indonesia. Pasalnya sebelum menjadi Menteri Luar Negeri, Motegi menjabat Menteri Ekonomi Jepang. "Sebagai menteri luar negeri dengan latar belakang ekonomi, pasti Yang Mulia akan memberikan banyak perhatian pada diplomasi ekonomi," ucap Jokowi.
EKO WAHYUDI l AHMAD FAIZ