TEMPO.CO, Jakarta - Setelah serangkaian uji coba pendaratan dan lepas landas dinilai berhasil, Selasa siang ini, 24 September 2024, pesawat Kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi akan mendarat di Bandara Nusantara, IKN.
"Siang ini rencana Bapak Presiden akan mendarat perdana di Bandara IKN," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dalam pesan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Yusuf mengatakan Presiden Jokowi menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ85 dari Pontianak menuju Bandara IKN.
Presiden dijadwalkan menuju IKN setelah meresmikan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat pada Selasa pagi.
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, akan diuji coba dengan tes mendarat pesawat RJ-85 sebelum digunakan oleh Presiden Joko Widodo beraktivitas.
Menurut Basuki, setelah tes pendaratan pesawat oleh RJ-85 selesai dilakukan, Presiden Jokowi sudah bisa beraktivitas kunjungan ke luar kota dari bandara IKN menggunakan pesawat kepresidenan Indonesia-1.
Sebelumnya, tiga pesawat milik TNI AU melakukan uji coba di Bandara Nusantara, prasarana penunjang transportasi ibu kota masa depan Indonesia, berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
"Tiga pesawat TNI AU lakukan uji coba landasan Bandara Nusantara, yakni lepas landas (take off) dan mendarat (landing)," kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M Tonny Harjono melalui keterangan pers yang diterima di Balikpapan, Minggu.
Berdasarkan hasil survei Bandara Nusantara memiliki dimensi landasan pacu 2.200x30 meter, kata dia lagi, dengan dimensi bahu landasan pacu (shoulder) 7,5 meter, dan landas ancang (taxiway) atau jalan penghubung antara landasan pacu dengan pelataran pesawat 153x23 meter.
Landasan bandara tersebut didesain untuk memiliki kualitas aspal memenuhi syarat sebagai tempat datang bagi pesawat saat melakukan tindakan pengereman (breaking action) dengan sebelum mencapai 2.200 meter pesawat berhenti dengan konfigurasi normal.
"Kami lakukan survei sebelum uji coba, serta koordinasi dan diskusi untuk dapat informasi yang diperlukan kesiapan kawasan bandara berhubungan langsung dengan pesawat terbang (airside)," katanya pula.
"Kemudian lakukan uji coba pada 14, 15, dan 20 September 2024 dengan tiga tipe pesawat, uji coba berjalan lancar dan sukses," ujarnya lagi.
Tiga jenis pesawat milik TNI AU yang digunakan untuk uji coba landasan pacu Bandara Nusantara tersebut, yaitu Casa 212/A-2104, CN 295/A-2905, dan Hercules C130/A-1338
Presiden Jokowi kembali berkantor di IKN hingga 19 Oktober 2024, atau satu hari menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Selama masa berkantor di IKN, Presiden juga tetap akan berkeliling melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Indonesia.
Bandara IKN untuk Masyarakat Umum tapi Tidak Komersial
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dapat melayani penerbangan umum selain untuk tamu penting atau very-very important person (VVIP).
"Saya sudah mendapatkan tugas dari bapak Presiden Jokowi untuk memikirkan bagaimana bandara ini berguna bagi masyarakat banyak, bukan komersial. Tetapi digunakan masyarakat banyak," kata Menhub Budi di Tangerang, Kamis, 19 September 2020.
Ia mengaku jika pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Kementerian PUPR sesuai instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengubah peruntukan pelayanan terhadap bandara VVIP di IKN tersebut.
"Saya juga ditugaskan bersama pak Basuki (Menteri PUPR) untuk membranding bandara Balikpapan dan IKN ini menjadi satu entitas. Karena bandara dengan luas 3.000 meter persegi, jadi pesawat besar bisa mendarat di sini," katanya.
Ia menyebutkan, tujuan perubahan status Bandara IKN ini untuk memaksimalkan fungsi bandara di wilayah Kalimantan Timur, sehingga tidak hanya melayani tamu penting, tapi masyarakat luas juga bisa menggunakan.
"Nanti Balikpapan bisa saja melayani penumpang umrah dan haji di sini. Jadi ini bukan eksklusif tamu ke IKN, namun bisa masyarakat umum. Sekarang kita sedang siapkan itu," katanya.
Pilihan Editor Ekspor Pasir Laut, Pakar: Singapura Jadi Lebih Luas dan Bisa Ancam Kedaulatan RI