Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Bilang ke Depan Cari Kerja Makin Sulit, Apa Penyebabnya?

image-gnews
Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan jumlah lapangan pekerjaan di masa depan akan semakin sedikit. Sementara itu, di sisi lain, ada banyak tenaga kerja yang membutuhkan pekerjaan “Kalau Bapak (dan) Ibu bertanya pada saya fokus ke mana, kalau saya sekarang maupun ke depan, kita harus fokus kepada pasar kerja. Karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja untuk sangat banyak tenaga kerja yang membutuhkan,” kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis, 19 September 2024.

Dia menjelaskan, Indonesia yang akan mencapai bonus demografi pada 2030-an bisa menjadi sebuah kekuatan sekaligus beban. Bonus demografi itu, lanjut dia, merupakan tantangan paling besar yang akan dihadapi Indonesia untuk menjadi negara maju. “Sehingga, sekali lagi bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya,” ucap Jokowi. Lantas, apa penyebab lapangan kerja semakin minim?

Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Global

Menurut Jokowi, penyebab susahnya masyarakat dalam mencari kerja di masa depan karena pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Dia mengacu pada data World Bank atau Bank Dunia yang menyatakan pertumbuhan ekonomi dunia hanya berada di angka 2,7 persen pada 2023. “Kemudian, (pada) 2024 ini diperkirakan hanya muncul angka 2,6 persen. Tahun depan (pada 2025, data) dari World Bank, muncul angka 2 naik sedikit 2,7 persen,” ujar Jokowi. 

Angka itu, menurut dia, jauh dari harapan semua negara di dunia. Dia mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5,1 persen patut disyukuri, dibandingkan ekonomi global yang ada di kisaran 2,6-2,7 persen. 

“Dan kalau kita lihat juga, Bank Sentral hampir semua negara memperketat kebijakan moneternya karena mengerem supaya inflasi tidak semakin naik. Artinya apa? Kalau moneter direm, industri pasti akan turun produksinya, otomatis,” kata Jokowi. 

Peningkatan Otomasi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasan kedua, lanjut dia, karena adanya peningkatan otomasi di berbagai bidang pekerjaan. Dia menyebut, otomasi tersebut awalnya hanya berlaku pada sektor mekanik, lalu bergantian muncul kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), otomasi analitik, dan otomasi lainnya yang terus tercipta setiap harinya. 

“Dan kalau kita baca, (pada) 2025, pekerjaan yang akan hilang itu ada 85 juta, pekerjaan (yang) akan hilang 85 juta, jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut membuka lapangan kerja, (tetapi) justru di 2025, 85 juta pekerjaan akan hilang, karena tadi, adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor,” ujar Jokowi. 

Ekonomi Serabutan

Selanjutnya, kata dia, alasan ketiga dari minimnya peluang kerja di masa mendatang karena adanya gig economy atau disebut juga sebagai ekonomi serabutan. Akibat ekonomi paruh waktu tersebut, menurut dia, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk merekrut pekerja independen. 

“Ini kalau tidak dikelola dengan baik, akan menjadi tren, perusahaan lebih memilih pekerja independen, perusahaan lebih memilih pekerja freelancer (pekerja lepas), perusahaan lebih memilih kontrak-kontrak kerja jangka pendek untuk mengurangi risiko ketidakpastian global yang tengah terjadi,” kata Jokowi.

Pilihan editor: Parade Pamit Menteri-Menteri Jokowi: Air Mata Sri Mulyani, Retno Marsudi, Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

31 menit lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri acara 'Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani serta Food Estate Partisipatif Provinsi Jawa Barat untuk Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional' di Sumedang, Selasa, 30 Januari 2024. Mereka memberikan sejumlah bantuan kepada para petani dan peternak se-Provinsi Jawa Barat. Dok. Tim Media Prabowo
Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

Lumbung pangan cetak sawah sudah digagas oleh Prabowo jauh sebelum dia menjadi Presiden terpilih tahun ini.


Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik, Pabrik Raksasa Produksi Katoda Tembaga

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin, 23 September 2024. Foto tangkap layar Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik, Pabrik Raksasa Produksi Katoda Tembaga

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan pabrik raksasa katoda perdana RI ini akan membawa Indonesia menjadi negara industri maju.


Rano Karno Tambahkan Si Doel Pada Namanya, Beberapa Politisi Lebih Populer dengan Nama Panggilan

1 jam lalu

Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mendengarkan aspirasi warga saat mengunjungi Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 18 September 2024. Dalam kunjungannya yang ditemani anggota DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike, pria yang berjuluk Bang Doel itu memberikan sosialisasi kepada warga serta bazar minyak murah untuk warga. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Rano Karno Tambahkan Si Doel Pada Namanya, Beberapa Politisi Lebih Populer dengan Nama Panggilan

Selain Rano Karno Si Doel, deretan politisi ini menggunakan nama lain di publik, siapa saja?


Ragam Respons soal Posisi PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo, Gabung atau Oposisi?

1 jam lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua DPP PDIP Puan Maharani di kediaman Prabowo dalam sowan politik di Hambalang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad 4 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Ragam Respons soal Posisi PDIP terhadap Pemerintahan Prabowo, Gabung atau Oposisi?

Sejumlah kalangan angkat bicara soal posisi PDIP terhadap pemerintahan Prabowo. Apakah sebaiknya bergabung atau beroposisi?


Kapolri Tetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar Jabat Astamaops, Apa Tugasnya?

3 jam lalu

Irjen Wahyu Hadiningrat. Wikipedia
Kapolri Tetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar Jabat Astamaops, Apa Tugasnya?

Kapolri Listyo Sigit menetapkan Irjen Wahyu Hadiningrat sebagai Astamarena dan Irjen Verdianto Iskandar menjabat Astamaops. Apa tugas mereka?


Ekspor Pasir Laut, Pakar: Singapura Jadi Lebih Luas dan Bisa Ancam Kedaulatan RI

4 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Shutterstock
Ekspor Pasir Laut, Pakar: Singapura Jadi Lebih Luas dan Bisa Ancam Kedaulatan RI

Ekspor pasir laut dimanfaatkan Singapura mereklamasi pantai yang membuat daratan mereka meluas sehingga hahaya bagi kedaulatan dan laut teritorial RI


Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Kabupaten Boyolali, Adik Mantan Ajudan Jokowi: Ini Impian Kami

4 jam lalu

Dua paslon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Boyolali mendapat nomor undian saat KPU di wilayah itu menggelar pengundian nomor urut, Senin, 23 September 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Kabupaten Boyolali, Adik Mantan Ajudan Jokowi: Ini Impian Kami

KPU Kabupaten Boyolali menggelar pengundian nomor urut paslon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024.


Usulkan Ekspor Pasir Laut Ditunda, Petinggi Gerindra: Cek Dulu Manfaat dan Mudaratnya

4 jam lalu

Kolase foto Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Presiden Jokowi.  TEMPO/M Taufan Rengganis dan ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Usulkan Ekspor Pasir Laut Ditunda, Petinggi Gerindra: Cek Dulu Manfaat dan Mudaratnya

Petinggi Gerindra, Ahmad Muzani, yang juga Wakil Ketua MPR, mengusulkan agar rencana kebijakan ekspor pasir laut hasil hasil sedimentasi ditunda dulu.


Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik

6 jam lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin, 23 September 2024. Foto tangkap layar Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Smelter Freeport di Gresik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan meresmikan smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik


Ekonom Sebut 4 Proyek Prabowo Jadi Bom Waktu, dari Ekspor Pasir Laut hingga Food Estate

6 jam lalu

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka Plaza Seremoni dan Taman Kusuma Bangsa Nusantara untuk umum. Masyarakat yang hendak berkunjung harus lebih dulu mendaftarkan diri melalui aplikasi IKNOW. Foto: Dok. Humas Otorita IKN.
Ekonom Sebut 4 Proyek Prabowo Jadi Bom Waktu, dari Ekspor Pasir Laut hingga Food Estate

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyarankan Prabowo Subianto belajar dari kegagalan pemerintah Presiden Jokowi. Prabowo diminta melakukan perencanaan proyek dengan matang.