TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 komunitas ojek online (ojol) di Jakarta meminta agar penarikan atau pemotongan tarif pengemudi ojol untuk asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) dihilangkan atau digratiskan. Hal itu disampaikan saat diskusi "Nge-Rumpi Cawagub Suswono Bareng Barisan Ojol Sahabat Rido (BOS-RIDO)".
Tia, perwakilan srikandi asosiasi ojol Online Solidaritas Rawamangun (OSR) mengatakan selama ini mitra ojol berkewajiban membayar keperluan asuransi BPJS TK melalui pemotongan otomatis oleh pihak aplikator sebesar hampir 30 persen. “Setiap saldo yang masuk ke dompet kami itu dipotong setiap bulannya. Harus dan wajib. Tidak bisa tidak,” ucap Tia, Minggu, 22 September 2024.
Permasalahan utama dari sistem pemotongan berkala tersebut, menurut Tia, ialah sulitnya mencairkan BPJS TK ketika benar-benar dibutuhkan, seperti saat terjadi kecelakaan lalu lintas. Syarat dan ketentuan yang diberlakukan perusahaan aplikasi condong menyusahkan pengemudi, seperti batas yang kabur perihal kondisi on job dan off job hingga sistem klaim reimburse yang mewajibkan penyertaan surat keterangan rumah sakit.
Sedangkan, dengan kewajiban membayar potongan saldo untuk BPJS TK setiap bulannya, Tia berpandangan bahwa semua rekan pengemudi ojol memiliki hak untuk mencairkannya dalam situasi apapun, terlebih ketika genting.
“Maka, jika Bapak Suswono yang nanti naik menjadi Wakil Gubernur Jakarta, tolong, kalau bisa asuransi atau BPJS TK itu tidak dipungut biaya lagi, Pak,” ucap Tia, menyampaikan poin aspirasinya. “Digratiskan untuk seluruh pengemudi ojek online,” katanya lebih lanjut, yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari rekan-rekan pengemudi ojol yang hadir.
Menanggapi hal itu, Suswono mengatakan perlu dikaji mendalam. Solusi yang ia tawarkan jika nantinya pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memenangkan kontestasi Pilkada 2024 adalah dengan mengajak perwakilan dari 13 komunitas ojol untuk duduk bersama dan membicarakan permasalahan-permasalahan yang membutuhkan jalan keluar. “Karena mereka kan juga punya hak hidup ya, bekerja mencari nafkah untuk keluarganya,” kata Mantan Menteri Pertanian periode 2009-2014 itu.
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia, Igun Wicaksono, juga sempat menyampaikan bahwa salah satu kebutuhan mitra ojol saat ini adalah penyediaan shelter-shelter yang layak di titik-titik strategis penjemputan calon penumpang.
“Shelter-shelter yang ada di lokasi-lokasi dekat pemerintahan daerah, di pusat belanja, maupun di terminal dan stasiun, itu mohon dimaksimalkan,” ujar Igun kepada Tempo pada Kamis, 19 September 2024. “Nanti di situ (shelter) misalnya, ada air gratis, ada kopi gratis,” tuturnya lebih lanjut.
Menurut Igun, program berdasar pelayanan yang kebermanfaatannya langsung dapat dirasakan para mitra ojol lebih menarik. "Jangan sampai membuat sebuah janji politik yang menurut kami tidak relevan,” ucapnya. Hal ini ia sampaikan menanggapi janji-janji dari para pasangan calon (paslon) kontestasi Pilkada Jakarta 2024 yang berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi para pengemudi ojol.
Advist Khoirunikmah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.