TEMPO.CO, Jakarta - Pemangkasan suku bunga acuan BI dari sebesar 25 basis poin mempengaruhi sejumlah sektor saham. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina merekomendasikan 3 sektor yang diproyeksi mengalami pertumbuhan setelah penetapan suku bunga acuan BI menjadi 6 persen.
“Pemangkasan suku bunga jadi awal mula untuk pasar bergerak lebih baik lagi, lebih maju lagi,” terang Martha saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 24 September 2024.
Martha menjelaskan, sektor yang berpotensi tumbuh adalah sektor yang menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya, adalah sektor perbankan. Menurutnya, investor pemula bisa mencoba berinvestasi di beberapa bank besar di Indonesia.
“5 atau 6 bank besar itu bisa dicoba,” kata dia.
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa saham emiten barang konsumsi juga menjadi sektor yang direkomendasikan. Pasalnya, pemangkasan suku bunga acuan turut menopang peningkatan konsumsi.
“Atau bisa di sektor yang memang relate dengan konsumen seperti telekomunikasi,” kata dia.
Pada perdagangan pekan lalu, riset Mirae Asset Sekuritas menunjukkan sektor keuangan berkontribusi +1,48 persen terhadap IHSG. Sementara itu, sektor consumer non cyclicals atau produsen barang dan jasa yang selalu dibutuhkan masyarakat tercatat menopang +0,77 persen. Ada pun, consumer cyclicals berkontribusi +0,33 persen. Di sisi lain, sektor yang mendorong pergerakan negatif bursa pada pekan lalu yakni infrastruktur, teknologi, dan basic.
Martha memprediksi, BI akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen menjelang akhir tahun ini. Sementara itu, ia memprediksi The Fed juga masih akan menurunkan suku bunga acuan setelah memangkas 50 basis poin beberapa waktu lalu.
“November sekali dan Desember sekali, 25, 25, jadi nanti totalnya dipangkas 100 basis poin sampai akhir tahun,” proyeksi Martha.
Pilihan Editor: Terpopuler: 4 Proyek Prabowo jadi Bom Waktu, 4 Perusahaan Grup Bakrie Ditetapkan PKPU