TEMPO.CO, Jakarta-Ketakutan akan hantu, ternyata menjadi lahan subur bagi bisnis dua warga Amerika, Tim Haskell dan Steve Kopelman. Keduanya membuka rumah hantu bernama Killers di sebelah timur Kota New York, Amerika Serikat.
Killers didesain dengan suasana teatrikal yang menyeramkan dengan tema pembunuh berantai. Di dalam rumah tersebut, pengunjung akan disuguhi pertunjukan yang berasal dari beberapa potongan atau adegan kisah pembunuhan sadis sejumlah tokoh dari film horor. Sebut saja beberapa film legendaris seperti Jack The Ripper, Ted Bundy, Jeffrey Dahmer, zodiac killer, dan bahkan kisah serial pembunuhan Dexter.
Selain lengkap dengan patung-patung manusia yang didandani persis seperti korban-korban pembunuhan sadis dari setiap adegan, barang-barang memorabilia dari tokoh-tokoh pembunuh juga dipamerkan di sudut-sudut dinding rumah berhantu. Killers diciptakan untuk memancing rasa ngeri bagi orang-orang yang datang.
"Saya telah memproduksi rumah berhantu selama 30 tahun, sebelumnya dari tahun ke tahun saya membantu produk-produk merchandise band rock Stones dan The Who dan sejak itu saya selalu ingin membuat barang-barang film seperti dalam industri perfilman Hollywood, tapi sayang saya belum memiliki modal cukup," ujar Kopelman.
Menurut Kopelman, Haskell selaku sutradara dalam rumah berhantu ini mengambil ide kreatif dari film serial pembunuhan. "Kami membiarkan penonton untuk merasakan empati terhadap korban pembunuh sadis, sambil tetap mempertahankan rasa ngeri penonton saat berpindah dari potongan adegan satu ke yang lain."
Untuk mendanai rumah hantu ini, keduanya merogoh kocek sebesar US$ 500 ribu. Harga tiket untuk masuk ke sana sebesar US$ 5 per orang.
Kopelman berencana untuk memperluas industri rumah berhantu ke Eropa tahun depan, "Halloween adalah perayaan internasional, juga dirayakan di Hongkong dan Jepang. Seorang teman yang membangung rumah hantu di Shanghai selama beberapa tahun telah sukses luar biasa. Saya berpikir mungkin London dan Roma dapat menjadi outlet baru seprti di Amerika," katanya.
Yahoo! Finance | FIONA PUTRI