TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan meneruskan kebijakan penghiliran mineral yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini. Jokowi menekankan bahwa Indonesia harus mandiri.
“Yang lain-lain nanti, pemerintah baru pasti akan.. Timah, batu bara, semuanya ada smelternya. Tembaga, emas, nikel, semuanya. Dan memang harus secepatnya diturunkan pada produksi-produksi turunan,” kata Jokowi usai meresmikan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin, 23 September, dikutip dari rekaman yang diterima Tempo.
Dalam sambutan di Gresik, Jokowi mengklaim pembangunan smelter katoda tembaga PT Freeport Indonesia ini merupakan usaha Indonesia untuk menyongsong menjadi negara industri maju. Investasi Rp 56 triliun dihabiskan untuk membangun smelter PT Freeport di Gresik.
Pabrik ini bakal mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga yang dibawa dari Papua. Hasilnya 900.000 ton katoda tembaga – kurang lebih 50 ton emas dan 210 ton perak. "Hitung-hitungan saya, penerimaan negara masuk kira-kira Rp 80 triliun dari PT Freeport Indonesia," katanya.
Pada hari yang sama pada Senin, Jokowi membuka smelter tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Besok, Kepala Negara akan meresmikan smelter bauksit di Mempawah, Kalimantan Barat.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan menegaskan akan meneruskan kebijakan hilirisasi Jokowi. Dalam pemilihan presiden 2024, Prabowo menggandeng Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, sebagai calon wakil Presiden.
“Hilirisasi industri wajib dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," kata Prabowo saat mengikuti Qatar Economic forum di Doha, Qatar, Kamis, 16 Mei 2024.
Pilihan Editor: Mengintip Warisan Utang Jokowi untuk Prabowo, Lampaui Warisan Utang SBY?