INFO BISNIS - PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) memperkenalkan produk kemasan aseptik ramah lingkungannya di Pameran Propak berskala internasional yang digelar di JI-EXPO, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Pameran global ini menjadi wadah bagi pelaku industri kemasan untuk memamerkan berbagai inovasi teknologi dan produk kepada para pemangku kepentingan.
Pameran yang mengusung tema "From Farm to Table" ini telah berlangsung hingga 6 September 2024. Acara ini dibuka oleh Pelaksana tugasSekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Ali Jamil.
Dalam sambutannya, Ali Jamil menegaskan, sektor pertanian tetap menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kenaikan anggaran pangan dalam RAPBN 2025 menjadi Rp124,4 triliun menunjukkan komitmen dan dukungan pemerintah terhadap peningkatan produktivitas pangan.
"Ekosistem digital menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan, dan penerapan teknologi industri 4.0 di sektor pangan adalah strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan pertanian saat ini," kata dia.
Menurut Ali Jamil, sistem pertanian terintegrasi berbasis teknologi digital mampu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan proses produksi. "Sekaligus memberikan keunggulan kompetitif bagi para pelaku industri," ujarnya.
Setelah membuka pameran, Ali Jamil mengunjungi stan PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia), produsen kemasan aseptik pertama di Indonesia yang menggunakan bahan dasar karton dan menerapkan teknologi pengemasan modern serta ramah lingkungan.
Produk kemasan aseptik inovatif LamiPak saat ini menjadi yang pertama di industri kemasan aseptik yang memiliki sertifikasi BRC, FSSC 22000, HALAL, ISO 9001, ISO 14001, PEFC, dan FSC, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap standar global kualitas dan keamanan pangan. Skema sertifikasi ini diakui secara internasional dan mencerminkan dedikasi LamiPak terhadap praktik sumber daya yang berkelanjutan.
PT LamiPak Indonesia juga memperkenalkan produk kemasan aseptik terbarunya, “LamiSleeve,” yang merupakan kategori baru bagi perusahaan dan direncanakan akan diluncurkan secara komersial pada akhir 2024. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan volume bisnis di masa mendatang.
Berdasarkan tinjauan dari Exactitude Consultancy, pasar kemasan berkelanjutan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 7,3 persen dari tahun 2020 hingga 2029, mencapai US$ 404,7 miliar pada tahun 2029. Berdasarkan material yang digunakan, pasar kemasan berkelanjutan terbagi menjadi kertas, logam, kaca, dan plastik, di mana kertas diperkirakan akan mendominasi pasar global selama periode tersebut.
Sepanjang acara yang berlangsung selama tiga hari, stan LamiPak dikunjungi oleh sekitar 800 pengunjung, termasuk perwakilan pemerintah, delegasi dari Malaysia, klien domestik, perusahaan swasta, lembaga non-pemerintah, serta mahasiswa dari universitas ternama di Jabodetabek seperti IPB, yang sangat antusias mengunjungi stan LamiPak.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, peserta juga berkesempatan mengikuti berbagai konferensi dan seminar, seperti Drinktech Conference dan Indonesia Packaging Forum. Bersama para ahli dari dalam dan luar negeri, acara ini mengangkat tema "Revolusi Desain Kemasan Berkelanjutan: Tren Global & Lokal, Solusi, dan Jalur Pengembangan.” Konferensi ini terbuka untuk umum selama dua hari pameran, pada 5 dan 6 September 2024. (*)