TEMPO.CO, Jakarta - Alfian, warga Kelurahan Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, masih harap-harap cemas menanti ganti rugi lahan sawitnya yang digusur pemerintah untuk proyek tol Ibu Kota Nusantara (IKN). Lahan sawit seluas 7.000 meter persegi miliknya itu bakal digunakan untuk membangun tol seksi 6B. Dia berharap Presiden Joko Widodo yang berkantor di IKN bisa lebih mengetahui persoalan yang dihadapi warga dalam proses pembangunan IKN.
Salah satunya adalah persoalan yang dihadapi Alfian. Alfian belum mendapat ganti rugi penuh dari lahannya yang diambil untuk proyek tol IKN. Ia baru menerima Rp 3 juta dari pemerintah. Ia menyebut uang itu baru untuk mengganti lahan 10 meter persegi saja.
Teranyar, Alfian bercerita, ada pertemuan antara Tim Otorita IKN dengan perwakilan warga. Namun, Alfian tidak ikut dalam pertemuan yang digelar di rumah Kepala Adat Kelurahan Pemaluan karena kadung berangkat kerja.
“Tapi saya dengar, bakal dibayar (lahan yang terdampak proyek tol). Cuma, sampai saat ini belum informasi pembayarannya,” kata Alfian kepada Tempo, Sabtu, 14 September 2024. Adapun, berdasarkan informasi yang ia terima dari Ketua RT, nantinya akan ada pengukuran lahan yang terdampak proyek. “Tapi, punya saya belum,” tuturnya.
Sembari menanti nasib baik, Alfian mengaku ingin mengadu pada Presiden Jokowi. Ia berharap kepala negara datang ke kampungnya, sehingga ia bisa berjabat tangan dan menyampaikan masalah lahan yang ia hadapi. Terlebih, Jokowi berkantor di ibu kota baru yang terletak di Kalimantan Timur itu hingga menjelang lengser pada 20 Oktober 2024.
“Harapan saya kepada Pak Presiden Jokowi yang sangat kami hormati, berilah keadilan pada kami,” tutur Alfian. Ia berharap pembangunan IKN tidak membuat masyarakat adat di Kelurahan Pemaluan merasa takut dan resah. “Kami tidak menolak IKN, tapi tolong jangan hilangkan hak-hak kami,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dijadwalkan berkantor di IKN selama 40 hari, terhitung mulai 10 September hingga 19 Oktober 2024. Namun belakangan, Jokowi mengatakan ia tidak berkantor selama 40 hari penuh di IKN. Sebab, eks Gubernur Jakarta itu akan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.
“Hanya mungkin, berangkatnya dari IKN," kata Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau Pasar Tradisional Delimas Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa, 10 September 2024, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Di IKN, agenda Jokowi adalah menggelar sidang kabinet, menerima tamu, serta melakukan groundbreaking sejumlah proyek dari investor yang masuk.
Ihwal agenda kunjungan kerja, Tempo berupaya menanyakan rencana Jokowi menyambangi warga terdampak proyek IKN kepada Deputi Protokol dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana. Namun, pertanyaan yang disampaikan kepada Yusuf melalui aplikasi perpesanan belum dijawab hingga laporan ini ditulis.
Pilihan Editor: Ini Daftar Gurita Bisnis MNC Digital Entertainment Milik Hary Tanoe yang Baru Akuisisi Bisnis Raam Punjabi