TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta arahan dari Menteri Keamanan sekaligus presiden terpilih periode 2024 – 2029 Prabowo Subianto tentang program-program pemerintah selanjutnya ketika mereka bertemu di awal pekan ini. Sebelumnya, kedua menteri di kabinet Presiden Joko Widodo itu sempat berbeda pendapat, hingga Sri Mulyani diisukan bakal mundur.
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono, yang mendampingi Menkeu dalam pertemuan pada Senin, 9 September 2024 itu, mengatakan Sri Mulyani dan Prabowo berbicara sekitar dua jam, mendekati tiga jam. Ia mengatakan pertemuan itu dimulai dengan pembahasan ringan antara dua rekan kerja di dalam kabinet Jokowi.
Kemudian, kata keponakan Prabowo itu, kedua menteri membicarakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan Rancangan APBN 2025. Menurut dia, Sri Mulyani merasa perlu memberikan informasi terbaru kepada Prabowo mengenai posisi APBN dalam tiga bulan terakhir.
“Pembahasannya adalah meminta arahan-arahan dari presiden terpilih mengenai program-program tahun depan dan juga menginformasikan ke presiden terpilih mengenai dinamika ekonomi global. Pertemuan itu sangat baik, sangat hangat dan sangat substantif,” kata Thomas kepada wartawan di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengunggah di media sosial Instagram foto pertemuannya dengan Prabowo dan Thomas, yang berlangsung pada Senin, 9 September 2024. Dalam keterangan fotonya, menteri keuangan itu berkata ia melaporkan perkembangan pelaksanaan APBN 2024 dan pembahasan rancangan undang-undang (RUU) APBN 2025 di DPR kepada Prabowo.
Ia juga menulis bahwa Prabowo memberi beberapa arahan mengenai berbagai usulan program dan anggaran yang disediakan. “Arahan beliau sesuai program prioritas yang akan dicapai dalam Pemerintahan Baru 2024-2029,” kata dia.
Prabowo pun berterima kasih kepada Sri Mulyani atas pertemuan tersebut lewat unggahan di Instagram. “Terima kasih Ibu Menteri Keuangan @smindrawati dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono sudah datang dan berdiskusi mendalam tentang ekonomi Indonesia ke depan,” tulisnya.
Sempat Berbeda Pendapat
Sri Mulyani dan Prabowo pernah perbedaan pendapat mengenai anggaran negara. Tempo pernah menulis bahwa perselisihan dengan Prabowo menjadi salah satu pemicu eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu ingin hengkang dari kabinet Jokowi.
Kabar Sri Mulyani akan mengundurkan diri santer selama awal Januari 2024. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membantah informasi yang beredar di media sosial itu dan mencapnya sebagai hoaks.
Menurut sumber Tempo, saat itu Sri Mulyani masih mempertimbangkan sejumlah hal sebelum mundur, salah satunya yakni sosok pengganti yang bisa menjaga kredibilitas APBN ke depan. Perbedaan pendapat dengan Prabowo menjadi salah satu pemicu munculnya keinginan dia untuk mundur, kata sumber tersebut.
Keduanya berselisih mengenai anggaran pertahanan kala itu. Kementerian Keuangan sempat tak mengabulkan anggaran untuk pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5.
Berbulan-bulan kemudian, Sri Mulyani mengingatkan Prabowo untuk menjaga APBN saat membentuk program-program mendatang. Hal itu ia sampaikan usai rapat Jokowi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis sore, 20 Juni 2024.
“Pesannya adalah APBN tetap dijaga secara hati-hati karena ini adalah instrumen penting,” kata Sri Mulyani saat itu. “Mengenai program-program baru sampai hari ini kita akan berkoordinasi dengan tim Pak Prabowo untuk bisa mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan anggaran maupun mekanisme pelaksanaan program tersebut.”
DANIEL A. FAJRI dan VINDRY FLORENTIN berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Budi Arie soal Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang: Erina Lagi Hamil, Gak Boleh Naik Angkutan Umum