TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, mengatakan dalam mewujudkan pembangunan berorientasi transit atau transit oriented development di Jakarta dan sekitarnya, pengembangan transportasi publik terus digencarkan. Menurut dia, pembangunan dilakukan demi memudahkan mobilitas warga.
"Hari Rabu, 11 September 2024, saya mendampingi Presiden Jokowi dalam pencanangan pembangunan jalur MRT Jakarta Lin Timur-Barat Fase I Tahap I," kata Heru Budi pada Rabu malam, 11 September 2024.
Menurut Heru Budi, pencanangan ini dilakukan di titik integrasi, yang nantinya menghubungkan antara Moda Raya Terpadu atau MRT Lintas Utara-Selatan, yakni Ancol Marina-Lebak Bulus dengan MRT Lintas Timur-Barat, yakni Cikarang-Balaraja.
Adapun pembangunan MRT Lintas Timur-Barat Fase I Tahap I akan dimulai dari rute Medan Satria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer dengan 21 stasiun. Sebanyak 21 stasiun itu yang terdiri dari stasiun layang maupun stasiun bawah tanah.
Dia juga menyatakan berterima kasih kepada pemerintah pusat, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, serta semua pihak yang terlibat dalam pembangunan MRT Lintas Timur-Barat. Dia berharap sinergi itu membawa manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.
"Serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta sebagai kota global dengan jaringan transportasi publik yang modern," ujarnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Heru Budi, dan Duta Besar Jepang Masaki Yasushi meresmikan pembangunan MRT Lintas Timur-Barat Fase 1 Tahap 1 di MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari ini, 11 September 2024. Rute MRT ini melintasi 21 stasiun dari Tomang sampai ke Medan Satria. Proyek pembangunan dimulai September 2024 dan ditargetkan akan rampung pada 2031.
Pilihan Editor: Budi Arie soal Jet Pribadi yang Digunakan Kaesang: Erina Lagi Hamil, Gak Boleh Naik Angkutan Umum