TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Selasa, 10 September 2024, menjadi kesempatan terakhir bagi calon peserta tes CPNS. Pembelian e-Meterai yang sempat jadi kendala, sudah bisa diakses. Badan Kepegawaian Nasional (BKN) memperpanjang masa pendaftaran dari 6 September 2024 menjadi 10 September 2024 pukul 23.59 WIB.
Berdasarkan data BKN sampai Senin, 9 September 2024, pukul 20.00, pelamar yang sudah mendaftar (memilih instansi) 3.670.943, dengan 2,7 juta telah submit (mengakhiri proses pendaftaran). Namun dari jumlah itu, yang sudah dinyatakan memenuhi syarat oleh instansi sebanyak 1.378.016 dan yang tidak memenuhi syarat 245.381.
Dari seluruh instansi, Kementerian Hukum dan HAM paling banyak diminati. Ada 541.647 pelamar yang akan memperebutkan 9.070 formasi. Sedangkan yang paling sedikit menarik peminat adalah Pemerintah Kota Gorontalo dengan 13 pelamar dengan 5 formasi.
Terendah kedua adalah lowongan untuk Pemkab Bangli, yakni 19 peminat untuk 9 formasi.
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) menjamin layanan https://meterai-elektronik.com sudah kembali berjalan dengan normal menjelang batas akhir pendaftaran Calon Pegawai Sipil Negara (CPNS) 2024 pada 10 September 2024.
Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan masyarakat sudah bisa mengakses laman website, proses pembelian kuota e-meterai hingga proses pembubuhan e-meterai pada dokumen elektronik yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran CPNS 2024.
"Adapun, dokumen yang telah dibubuhkan e-meterai dalam website meterai-elektronik.com dapat diunduh (di-download) kapanpun tanpa adanya batasan waktu. Hal ini merupakan komitmen Peruri untuk memberikan layanan maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan e-meterai guna mendaftar CPNS 2024," kata Adi.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menginformasikan perkembangan terbaru terkait waktu pendaftaran CPNS masih dibuka hingga 10 September 2024.
Selama dibukanya periode pendaftaran CPNS 2024, minat masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti seleksi tes CPNS 2024. Untuk meningkatkan kelancaran pendaftaran tersebut, pada 5 September 2024, BKN telah mengumumkan adanya opsi penggunaan meterai tempel sebagai ketentuan pendaftaran, di samping menggunakan e-meterai.
Namun, lanjut Adi, data dari Peruri menunjukkan minat terhadap penggunaan e-meterai masih sangat tinggi dengan pembubuhan tertinggi sejak awal masa pendaftaran tercatat pada 6 dan 7 September mencapai lebih dari satu juta pembubuhan e-meterai per harinya.
Adi menjelaskan bahwa e-meterai merupakan bentuk konkret dari proses digitalisasi di bidang perpajakan bea meterai yang diakomodir oleh Peruri selaku pihak yang dipercaya pemerintah untuk menyediakan meterai elektronik (e-meterai)," tuturnya.
E-meterai saat ini juga telah dipergunakan di berbagai proses layanan digital instansi, tidak saja dalam proses penerimaan CPNS.
Masyarakat dapat membeli e-meterai untuk dapat digunakan kapanpun dibutuhkan lantaran e-meterai tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Selain pada website meterai-elektronik.com, masyarakat juga dapat membeli dan membubuhkan e-meterai melalui beberapa reseller di antaranya skill academy https://skillacademy.com/e-meterai, posfin https://emeterai.posfin.id/, aplikasi mobile Sobat Meterai, dan gerai kantor pos di seluruh Indonesia.
"Jika masih ditemukan kendala terkait pembelian dan pembubuhan e-meterai, masyarakat agar memberikan laporannya melalui masing-masing helpdesk dari channel yang digunakan," ucap Adi.
Lowongan Sepi Peminat
Sejumlah formasi di berbagai instansi sampai Senin malam, masih belum ada yang melamar, seperti di Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Kepala Bidang Pengembangan SDM di BKPSDM Rejang Lebong Dheny Rizkiansyah di Rejang Lebong, Senin, mengatakan daerah itu pada Tahun 2024 menerima kuota seleksi CPNS dari pemerintah pusat sebanyak 50 formasi terdiri dari 30 formasi tenaga teknis dan 20 formasi tenaga kesehatan.
"Sampai hari ini dari 50 formasi yang kita butuhkan, masih lima formasi yang belum terisi yakni dua formasi dokter gizi dan tiga formasi dokter spesialis," kata dia.
Formasi CPNS untuk dokter spesialis di lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang penutupan pendaftaran juga masih sepi peminat.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB Yusron Hadi mengakui bahwa formasi untuk dokter spesialis masih sepi peminat.
"Di formasi kesehatan meski umumnya terisi namun ada beberapa formasi yang hingga siang ini masih sepi pendaftar seperti dokter sub spesialis maupun beberapa dokter spesialis yang kebutuhannya masing-masing satu orang," ujarnya saat dihubungi melalui telepon di Mataram, Senin.
Adapun untuk dokter spesialis yang masih sepi pelamar itu antara lain, spesialis anak butuh 2 orang, spesialis anestisiologi butuh 3 orang, dan masing-masing butuh 1 orang dokter spesialis seperti bedah umum, bedah toraks kardiovaskuler, kedokteran nuklir, urologi, radiologi, penyakit dalam, patologi anatomi, obstetri dan mikrobiologi klinik.
Pilihan Editor Ini Awal Mula Marimutu Sinivasan Texmaco Terjerat Utang Rp95 T ke Negara