TEMPO.CO, Jakarta - Citi Indonesia (Citibank) memperkirakan Bank Sentral AS yakni Federal Reserve atau The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada September 2024. Chief Economist Citibank, Helmi Arman, menyebut siklus penurunan suku bunga The Fed sudah semakin dekat. Proyeksi ini merujuk pada tren data-data ekonomi AS beberapa pekan belakangan ini.
"Kalau dilihat tren-tren data AS dalam beberapa minggu terakhir ini, semakin menunjukkan bahwa sektor manufaktur di sana semakin lemah. Tekanan inflasi semakin turun, walaupun belum mencapai 2 persen inflasinya," katanya di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Kemudian, ditambah pula dengan tingkat pengangguran di AS yang dianggap sebagai indikator utama untuk melihat tekanan inflasi ke depan. Dengan demikian, Citibank melihat kemungkinan terjadinya soft landing di AS semakin kecil. "Pandangan kami, ekonomi AS semakin mengarah ke resesi," kata Helmi.
Melihat kondisi tersebut, Citibank memprediksi suku bunga The Fed akan bergerak turun dengan cepat di awal siklus penurunannya. Menurut analisis Citibank, peluang pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini akan terjadi dua kali.
"Kami perkirakan di bulan September ini 50 basis poin turun suku bunga The Fed, diikuti 50 basis poin lagi di Oktober. Setelah itu, diikuti dengan penurunan 25 basis poin pada setiap pertemuan. Sehingga di pertengahan tahun 2025, suku bunga Federal Funds Rate mencapai 3,25 persen," tutur Helmi.
Dia melanjutkan, pasar keuangan global juga sudah merefleksikan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sedikit banyak tecermin pada imbal hasil treasury AS yang mengalami penurunan selama beberapa minggu terakhir. Selain itu, juga tecermin pada penurunan indeks dolar atau DXY. "Seperti yang kita lihat sekarang, DXY sudah berada di kisaran 102. Kita bandingkan dengan posisi awal Juli, sekitar 105," kata Helmi.
Pilihan Editor: Ekonom Ini Prediksi BI Rate Bakal Dipangkas 25 Basis Poin pada September