TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist Citibank, Helmi Arman, memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mulai memangkas BI rate pada September 2024. Menurut dia, penurunan suku bunga acuan BI akan mengiringi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed). Hal ini disampaikannya di Hotel Park Hyatt pada Kamis, 15 Agustus 2024.
"Perkiraan kami, BI akan menurunkan BI rate sebesar 25 basis point," katanya.
Namun, Helmi menekankan bahwa penurunan suku bunga BI tidak hanya akan terjadi pada BI rate atau suku bunga tujuh harian. Di samping itu, juga akan ada penurunan pada suku bunga Sekuritas Rupiah BI atau SRBI.
Dia memproyeksikan, pemangkasan suku bunga SRBI 12 bulan mungkin turun lebih besar dibandingkan dengan penurunan BI rate. Dia berkaca pada kondisi ketika BI menaikkan BI rate pada Oktober tahun lalu maupun pada April tahun ini. Pada waktu tersebut, kata Helmi suku bunga SRBI 12 bulan naik jauh lebih tinggi daripada kenaikan BI rate.
"Perkiraan kami ketika suku bunga bergerak turun, maka yang akan terjadi adalah suku bunga SRBI-nya akan turun lebih banyak dibandingkan suku bunga BI rate."
Dengan asumsi pemangkasan suku bunga The Fed ke arah 3,25 persen hingga medio 2025, menurut Helmi BI rate bisa turun ke level 5 persen. "Dengan asumsi bahwa Fed menurunkan suku bunga ke arah 3,25 persen hingga pertengahan tahun depan, perkiraan kami BI rate akan bisa turun ke arah 5 persen dalam siklus penurunan suku bunga ini," tutur Helmi.
Secara keseluruhan, kata Helmi Citibank memproyeksikan kadar penurunan BI rate akan lebih lambat daripada suku bunga The Fed. "Dalam siklus penurunan suku bunga kali ini hingga akhir 20255 perkiraan kami adalah kadar penurunan BI rate akan lebih lambat dari suku bunga The Fed."
Pilihan Editor: BI Buka Seleksi Calon Pegawai Asisten Manajer untuk Lulusan S1 dan S2 Mulai Besok, Simak Ketentuannya