TEMPO.CO, Semarang - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI optimistis jumlah penumpang kereta api pada tahun 2024 bisa mencapai 400 juta. Menurut VP Public Relations PT KAI Anne Purba, target tersebut cukup realistis melihat tren peningkatan jumlah pengguna kereta api pasca pandemi.
Anne mengatakan sepanjang semester I 2024, PT KAI mencatat kurang lebih 200 juta penumpang yang menggunakan kereta api. Jumlah tersebut berasal dari penumpang kereta lokal, commuter line perkotaan, kereta jarak jauh dan kereta lokal. "Mudah-mudah bisa lebih dari 400 juta penumpang dalam tahun 2024 karena kita melihat sepanjang semester I sudah lebih 200 juta, saya optimis bisa mencapai itu," kata Anne di sela-sela acara media gathering LRT Jabodebek di Semarang, Jumat, 9 Agustus 2024.
Anne memperkirakan jumlah penumpang kereta api di tahun ini tumbuh 15 persen dibanding tahun 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penumpang kereta api di Indonesia pada tahun lalu mencapai 371,54 juta penumpang.
Anne mengatakan untuk terus menggenjot jumlah penumpang, PT KAI saat ini sedang memesan 600 gerbong baru kepada PT INKA. Dengan penambahan rangkaian, Anne mengatakan hal itu akan memperpendek jarak antar kereta.
Anne melanjutkan, penambahan rangkaian akan difokuskan untuk kerata lokal dan kereta jarak jauh. Dia mengatakan selain penambahan rangkaian, PT KAI akan terus melakukan revitalisasi terhadap rangkaian yang sudah ada.
Menurut Anne, apabila semua rangkaian kereta yang dipesan dari PT INKA rampung, jarak tempuh kereta dari Jakarta ke sejumlah kota akan lebih singkat. "Seperti sekarang, yang ke Yogyakarta dari Jakarta itu sudah di bawah tujuh jam. Nanti kita akan terapkan juga ke kereta untuk rute lain sehingga semakin banyak dan jumlah perjalanannya bertambah," kata dia.
Pilihan editor: OIKN Targetkan Kereta Otonom Berfungsi Optimal pada Oktober