Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adu Klaim Serikat Demokrasi Rakyat dan Bulog soal Tender Impor Beras 100 Ribu Ton

image-gnews
Pekerja tengah melakukan bongkar muat beras dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 13 September 2023. Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang di kawasan Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten.  Tempo/Tony Hartawan
Pekerja tengah melakukan bongkar muat beras dari Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 13 September 2023. Perum Bulog mendatangkan 40 ribu ton beras yang akan dikirim ke gudang di kawasan Perum Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto terkejut menemukan harga realisasi impor beras oleh Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) pada Maret 2024 terpaut US$ 82 lebih tinggi dari angka yang dia punya. Bulan itu, Bulog mengimpor beras seharga US$ 655 per metrik ton. Sementara, dokumen yang dia miliki menyebut perusahaan Vietnam Tan Long Group mengajukan harga US$ 573 model cost, insurance, and freight (CIF).

Berbekal sejumlah dokumen dan temuan hasil investigasinya, Direktur Eksekutif Serikat Demokrasi Rakyat (SDR) itu pun melaporkan Bulog ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 3 Juli 2024. Dia menuding badan usaha milik negara pangan itu telah menggelembungkan harga atau mark up impor beras sejumlah 2,2 juta ton sepanjang Januari sampai Mei 2024 hingga ditaksir mencapai Rp 2,7 trilyun.

Perbedaan klaim SDR dan Bulog terletak pada dokumen surat penawaran Tan Long Group yang dikantongi Hari. Surat itu memuat penawaran ekspor sejumlah 100 ribu ton beras untuk periode pengiriman Juli dan Agustus 2024. Harganya, masing-masing US$ 538 per metrik ton untuk model free on board (FOB) dan US$ 573 per metrik ton untuk CIF.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama Bulog Bayu Krinamurthi mengaku tak mengetahui ihwal surat itu. “Terkait dokumen penawaran Tan Long Group, kami belum pernah menerima dokumen dimaksud, baik melalui email maupun ekspedisi atau jasa kirim,” kata Bayu saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Agustus 2024.

Bulog, mengutip media Vietnam CAFEF, membantah Tan Long Group pernah memenangi tender. Hari mengatakan, impor beras memang tak melalui Tan Long Group, tapi anak perusahaannya, Loc Troi Group. Dia mengaku mendapatkan informasi dari keterangan CEO Tan Long Group, Truong Sy Ba, yang dimuat CAFEF.

Kepada Tempo, Hari menunjukkan data yang dia klaim sebagai tender Bulog tahap III pada Maret 2024. Dalam tabel pemasok (supplier) lot 7, di bawah judul Vietnam Regular Supplier, nama Loc Troi Group Joint Stock Co memang tercantum di urutan paling atas. Perusahaan itu mengajukan penawaran sebesar US$ 604, lebih rendah dari delapan perusahaan lain yang berada di kisaran US$ 610 sampai US$ 620. Tak ada nama Tan Long Group di ketiga tabel itu.

Dari penelusuran Tempo di media itu, Bulog disebut mengumumkan Loc Troi Group dan perusahaan afiliasinya memenangkan lelang 100 ribu ton beras pada 22 Mei, bukan Maret. Ba menyatakan, Tan Long Group menawarkan harga US$ 15 per ton lebih tinggi dari Loc Troi Group sehingga tidak memenangkan tender.

Bayu mengaku tak mengetahui hubungan antara Tan Long Group dan Loc Troi Group. Mantan Ketua Dewan Pengawas Bulog itu menjelaskan, Loc Troi Group tidak menjadi pemenang pada tender Maret 2024. Sebab, harga yang mereka tawarkan lebih tinggi dibandingkan peserta lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Bayu, harga penawaran Loc Troi sebesar US$ 630 sampai US$ 632, tergantung lot atau pelabuhan bongkar di Indonesia. “Namun, Loc Troi menjadi pemenang di tahap IV April 2024 dengan harga US$ 589,” kata Bayu.

Isu dugaan penggelembungan harga beras impor dari Vietnam oleh Bulog telah satu bulan mengemuka. Sejak SDR melaporkan Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke KPK pada Rabu, 3 Juli 2024, perusahaan pelat merah itu berkali-kali menepis tudingan.

DPR menyatakan akan memanggil Bulog untuk mengklarifikasi isu ini. Senayan juga mendesak proses hukum segera berjalan. Sementara, KPK justru belum banyak bersuara. Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak memeriksa pihak-pihak terkait paling cepat Sabtu, 3 Agustus 2024—satu bulan setelah pelaporan.

“memeriksa pihak-pihak terkait”?

Catatan redaksi: Pada paragraf terakhir, mulanya kami tulis Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak menyidangkan kasus ini paling cepat Sabtu, 3 Agustus 2024—satu bulan setelah pelaporan. Kami ralat pada Sabtu, 3 Agusus 2024 menjadi Hari menduga komisi itu akan mulai bergerak memeriksa pihak-pihak terkait. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih.

Pilihan editor: IKN Banjir Insentif Pajak, Sri Mulyani Berharap Tak Hanya jadi Pemukiman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bulog Kembali Impor Beras, Penuhi Target 1,2 Juta Ton Sampai Akhir 2024

1 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Bulog Kembali Impor Beras, Penuhi Target 1,2 Juta Ton Sampai Akhir 2024

Bulog memastikan ketersediaan beras nasional hingga akhir 2024 akan tercukupi


Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

6 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. ANTARA/Yudi Manar
Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

Kecenderungan calon kepala daerah berkampanye dengan membagikan beras akan meningkatkan kebutuhan beras saat Pilkada.


Analis Prediksi Banyak Petani Gagal Panen karena Kekeringan di Sejumlah Daerah

6 hari lalu

Petani mengangkut air dari kubangan yang telah digali sedalam dua meter untuk menyiram kebun semangka di area pertanian kawasan Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin 2 September 2024. Pemerintah Kabupaten Bekasi menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan selama dua pekan terhitung mulai 30 Agustus hingga 12 September 2024. Status tersebut dituangkan dalam surat keputusan bupati Bekasi Nomor HK.02.02/Kep.532BPBD/2024 tenggal 30 Agustus 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Analis Prediksi Banyak Petani Gagal Panen karena Kekeringan di Sejumlah Daerah

Kekeringan diprediksi bakal menyebabkan sejumlah daerah mengalami gagal panen.


Dirut Bulog: India Buka Lagi Keran Ekspor Beras

6 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Dirut Bulog: India Buka Lagi Keran Ekspor Beras

India kembali membuka keran ekspor beras. Indonesia membutuhkan kuota impor beras sebesar 1,2 juta ton pada akhir 2024.


Dirut Bulog Sebut belum Ada Rencana Penambahan Impor Beras

9 hari lalu

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, membahas stok dan harga beras terkini di Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Dirut Bulog Sebut belum Ada Rencana Penambahan Impor Beras

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan pemerintah belum berencana melakukan penambahan impor beras.


Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

11 hari lalu

(kiri-kanan) - General Manager UB-OPASET Direktorat Bisnis, Retnaning Adisiwi, Kepala Divisi Pengadaan Cadangan Pangan Pemerintah Direktorat Supply Chain dan Pelayanan Publik, Cahyaningtiyas Rispinatri (baju merah tanpa selendang), Direktur PT. Gendhis Multi Manis,Sri Emilia Mudiyanti, General Manager UB-JASTASMA Direktorat Bisnis, Seymour Magabe (baju merah + selendang), Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Direktorat Transformasi dan Hubungan Kelembagaan, Epi Sulandari. Dok. Bulog
Srikandi Bulog Kawal Rantai Pasok Pangan Nasional

Perum Bulog memastikan keterlibatan dan partisipasi aktif karyawan perempuannya.


Inspirasi Para Srikandi Bulog di Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79

13 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska Harahap, dan Direktur Bisnis Febby Novita. Dok. Bulog
Inspirasi Para Srikandi Bulog di Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79

Terdapat lima Srikandi Bulog lainnya yang dipercaya sebagai Pimpinan Wilayah Perum Bulog


Serikat Demokrasi Rakyat Tagih Janji KPK soal Laporan Mark Up dan Demurrage Bulog

18 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Serikat Demokrasi Rakyat Tagih Janji KPK soal Laporan Mark Up dan Demurrage Bulog

Pelapor Bulog ke KPK sampai saat ini belum dapat perkembangan soal kasus mark up dan demurrage. Hanya ada dua panggilan telepon.


KPK Masih Telaah Skandal Demurrage Impor Beras Rp 294 Miliar

19 hari lalu

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan oknum KPK gadungan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024. KPK melakukan penangkapan dan mengamankan 6 orang dan satu orang dinyatakan sebagai oknum pegawai KPK gadungan yang diduga melakukan pemerasan terhadap pegawai di Pemkab Bogor serta mengamankan uang sejumlah Rp300 juta, satu unit telepon genggam dan sebuah mobil. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Masih Telaah Skandal Demurrage Impor Beras Rp 294 Miliar

KPK masih menelaah soal kasus skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp 294,5 miliar.


Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

25 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

Ekonom Indef mengatakan Indonesia sulit mencapai swasembada pangan di saat ketergantungan pada beras impor justru meningkat.