Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dirut Bulog: India Buka Lagi Keran Ekspor Beras

Reporter

Editor

Imam Hamdi

image-gnews
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan saat ini India telah kembali membuka keran ekspor beras. Penjelasan ini merepons rencana Bulog harus memenuhi target impor beras sebanyak 1,2 juta ton pada akhir 2024.

"Kabarnya India sudah membuka ekspornya lagi," kata Bayu saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan pada Senin, 2 September 2024. Bayu tak menjawab apakah kuota 1,2 juta ton beras ini akan diimpor dari India.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas memastikan impor beras 1 juta ton dari India batal. Menurut Zulhas, impor beras batal karena India menyetop ekspor berasnya untuk mengamankan pasokan dalam negeri.

Harga pangan di negara tersebut, kata Zulhas, tengah melonjak dan mengakibatkan inflasi yang tinggi. India menyetop ekspor komoditas beras sejak Agustus 2023.

Sebelumnya, dalam diskusi beberapa hari lalu, di Jakarta, Bayu mengatakan, pemerintah menyetujui Bulog mengimpor 3,6 juta ton beras pada tahun ini. Hingga Juli 2024, impor beras sudah mencapai 2,4 juta ton. Sehingga masih ada 1,2 juta ton kuota beras impor yang belum terealisasi.

Bulog saat ini tengah menyelesaikan kontrak impor beras sekitar 300.000 ton. Sehingga sisanya ada 900.000 ton lagi yang belum terkontrak dari total target 3,6 juta ton. Kepada Tempo, Bayu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan beras di Indonesia, pemerintah melakukan impor beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

Sebelumnya, sepanjang 2023, Indonesia mengimpor 3,06 juta ton beras atau meningkat 613,61 persen dibanding 2022 yang mencapai 429.210 ton. Dari total impor beras di 2023 tersebut, sebanyak 1,38 juta ton dari Thailand dan 1,14 juta ton dari Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Analis kebijakan pangan Syaiful Bahari, mengatakan panen raya beras pada November 2024 diprediksi gagal karena adanya kekeringan parah di berbagai daerah di Indonesia. Kondisi itu akan berdampak pada impor beras dalam jumlah besar seperti 2023. 

Menurut dia, sejak Agustus 2024, Indonesia sudah mengalami defisit gabah karena panen raya telah lewat. Stok beras di Indonesia terbantu saat ada panen raya Mei-Juni lalu. "Itu pun hasil panen tidak bisa mencukupi stok beras nasional," kata dia, melalui aplikasi perpesanan pada Senin, 2 September 2024.

Menurut dia, tidak ada pilihan lain, pemerintah harus menggenjot produksi beras jika tak menginginkan impor beras terus-menerus. Dia menilai, sejak 2022, pemerintah memang tidak serius memperbaiki tata kelola produksi. Pupuk sampai saat ini yang dijanjikan tidak terealisasi.

Bahkan bendungan-bendungan yang dibangun Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai sekarang belum bisa mengairi sawah-sawah petani. "Karena irigasi tersiernya tidak ada," tutur Syaiful. Upaya minimalis pemerintah melalui pompanisasi juga tidak berjalan maksimal. Untuk mencukupi kebutuhan beras, kata dia, pemerintah kerap menempuh jalan pintas, yakni impor.

Riani Sanusi Putri, berkontribusi dalam artikel ini.

Pilihan editor: Kronologi Indofarma Kolaps: Terjerat Pinjol, Tak Bisa Bayar Pegawai sampai Jual Aset

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

9 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. TEMPO/Tony Hartawan
Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

Rencana Kementan yang ingin membawahkan Bulog dikritik, salah satunya soal ketersediaan anggaran. Toh, Bulog tak lagi dibiayai APBN.


Mengenal Fungsi-fungsi Badan Pangan Nasional

9 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. TEMPO/Tony Hartawan
Mengenal Fungsi-fungsi Badan Pangan Nasional

Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan BUMN dan Pemda untuk memastikan pasokan pangan cukup, terutama saat menghadapi krisis atau fluktuasi harga.


Bersiap Menjalankan Program Swasembada Prabowo, Amran dan Erick Thohir Mulai Koordinasi

12 hari lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Menteri BUMN, Erick Thohir, usai pertemuan membahas Program Swasembada Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Oktober 2024. TEMPO/Ilona
Bersiap Menjalankan Program Swasembada Prabowo, Amran dan Erick Thohir Mulai Koordinasi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri BUMN Erick Thohir mulai berkoordinasi membahas program swasembada Prabowo Subianto.


Presiden Prabowo Targetkan Indonesia Mampu Swasembada Pangan 4-5 Tahun ke Depan

12 hari lalu

Presiden Prabowo Targetkan Indonesia Mampu Swasembada Pangan 4-5 Tahun ke Depan

Presiden Prabowo menargetkan Indonesia sanggup memproduksi kebutuhan pangannya sendiri atau swasembada pangan, dalam 4 sampai 5 tahun ke depan.


Jadi Menko Pangan, Zulhas akan Urus Kementan, KKP, hingga Bulog

13 hari lalu

Kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Sentra Rendang Asese, Kota Padang, Minggu, 7 Juli 2024. Saat kunjungan tersebut Zulkifli Hasan juga melakukan dialog dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). TEMPO/Fachri Hamzah.
Jadi Menko Pangan, Zulhas akan Urus Kementan, KKP, hingga Bulog

Zulkifli Hasan alias Zulhas resmi dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan. Berikut kementerian dan badan yang diurusnya.


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Mantan Dirut PTPN IX jadi Direktur Keuangan

20 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska Harahap, dan Direktur Bisnis Febby Novita. Dok. Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Mantan Dirut PTPN IX jadi Direktur Keuangan

Menteri BUMN Erick Thohir merombak susunan direksi pada Perum Bulog. Siapa saja yang dicopot?


Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

29 hari lalu

Petani tengah menampih gabah usai panen di lahan tidur bantaran Kali Banjir Kanal Timur (BKT) di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Jumat 27 September 2024. Pemerintah telah menempuh sejumlah upaya agar tingkat kesejahteraan para petani padi di Tanah Air tetap terjaga, termasuk dengan menyesuaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebagai jaring pengaman bagi mereka. TEMPO/Tony Hartawan
Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

Perum Bulog siap menyerap produksi beras dalam negeri hingga 600 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras domestik. Kementan minta 1 juta ton.


Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

36 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/7/2024), usai dilantik. ANTARA/Yashinta Difa
Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan, Siap Ajukan Perpres Tahun Depan

Wamentan Sudaryono mengajukan usulan agar PT Pupuk Indonesia (Persero) dan Perum Bulog bisa dibawahi langsung oleh Kementerian Pertanian (Kementan)


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

40 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

44 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.