Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kementan Ingin Naungi Bulog, Pengamat AEPI: Siapa yang Membiayai Operasinya?

image-gnews
Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. TEMPO/Tony Hartawan
Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Asosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI), Khudori, mengkritik usulan Kementerian Pertanian (Kementan) yang ingin menaungi Perusahaan Umum (Perum) Bulog. Dia mempertanyakan kesiapan anggaran Kementan bila harus mengoperasikan badan usaha pelat merah bidang logistik tersebut.

“Kalau Bulog ditarik ke Kementan, terus disuruh membeli semua komoditas, siapa yang membiayai?” ucapnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2024.

Usulan untuk menarik Badan Urusan Logistik ke bawah Kementan sebelumnya berdengung dari Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono. Tak hanya Bulog, dia juga mengusulkan agar PT Pupuk Indonesia (Persero) masuk dalam alur kooordinasi lembaganya. Tujuannya untuk memudahkan komunikasi di sektor pangan dari hulu ke hilir.

Sudaryono menyebut usul ini bakal diajukan pada tahun depan, melalui peraturan presiden (perpres) tentang pengelolaan pertanian. "Intinya organisasi tetap ada di situ semua, tapi “ketua kelasnya” adalah Menteri Pertanian," ucap Sudaryono lewat keterangan tertulis, Jumat, 27 September 2024.

Menurut Khudori, hanya sedikit publik yang menyadari bahwa operasional Bulog sudah tidak lagi dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Perusaan milik negara itu bekerja dengan sistem pascabayar, artinya memakai kredit perbankan komersial. Dengan kata lain, Bulog harus menanggung bunga kredit untuk melaksanakan tugas negara.

“Setelah tugasnya selesai, baru bisa mengklaim kepada pemerintah,” ucap pakar pertanian lulusan Universitas Jember tersebut.

Sistem pendanaan Bulog ini dinilai tidak efisien, terutama karena harus memakai dana perbankan komersial. Harga yang dibayar oleh pemerintah, menurut Khudori, lebih mahal dibanding swasta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Situasi akan berbeda jika sejak awal pemerintah mengalokasikan APBN untuk operasional Bulog. Namun, Khudori mengakui besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk operator beras tersebut. Jika Bulog diminta membeli 10 persen dari kebutuhan konsumsi beras, jumlahnya bisa mencapai 3 juta ton.  

“Dengan asumsi harga beras Rp 10 ribu per kilogram, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 30 triliun,” tuturnya.

Alih-alih menarik Bulog, Khudori mengingatkan Kementan untuk menyelesaikan permasalahan harga beras dan bahan pangan lainnya. Dia menilai harga belum seimbang karena pemerintah gagal mempertemukan tanaman di hulu dengan kebutuhan di pasar.

Sebagai contoh, petani beramai-ramai menanam cabai ketika harganya sedang bagus. Namun, harganya justru jatuh saat musim panen. Kondisi ketika kebutuhan pasar tidak naik, ucap Khudori, termasuk pekerjaan rumah yang tersisa untuk Kementan. “Mempertemukan kebutuhan di pasar dengan di hulu. Supaya petani itu menanam tidak ngawur,” katanya.

Pilihan Editor: Pakai Ritual Adat, Dayak Batulasung Duduki Lahan Sawit PT Jhonlin Agro Raya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Fungsi-fungsi Badan Pangan Nasional

5 jam lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. TEMPO/Tony Hartawan
Mengenal Fungsi-fungsi Badan Pangan Nasional

Badan Pangan Nasional bekerja sama dengan BUMN dan Pemda untuk memastikan pasokan pangan cukup, terutama saat menghadapi krisis atau fluktuasi harga.


Bersiap Menjalankan Program Swasembada Prabowo, Amran dan Erick Thohir Mulai Koordinasi

2 hari lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dan Menteri BUMN, Erick Thohir, usai pertemuan membahas Program Swasembada Pangan di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa, 22 Oktober 2024. TEMPO/Ilona
Bersiap Menjalankan Program Swasembada Prabowo, Amran dan Erick Thohir Mulai Koordinasi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri BUMN Erick Thohir mulai berkoordinasi membahas program swasembada Prabowo Subianto.


Jadi Menko Pangan, Zulhas akan Urus Kementan, KKP, hingga Bulog

3 hari lalu

Kunjungan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ke Sentra Rendang Asese, Kota Padang, Minggu, 7 Juli 2024. Saat kunjungan tersebut Zulkifli Hasan juga melakukan dialog dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). TEMPO/Fachri Hamzah.
Jadi Menko Pangan, Zulhas akan Urus Kementan, KKP, hingga Bulog

Zulkifli Hasan alias Zulhas resmi dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Pangan. Berikut kementerian dan badan yang diurusnya.


Mentan Amran Sulaiman Copot 3 Pegawai Kementan, Ini Alasannya

6 hari lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, minta tambahan anggaran Rp 68 triliun untuk kejar target swasembada pangan. Kompleks DPR, Senin, 26 Agustus 2024. Tempo/Ilona
Mentan Amran Sulaiman Copot 3 Pegawai Kementan, Ini Alasannya

Amran Sulaiman menjelaskan bahwa ketiga oknum tersebut meminta komisi 25 persen dari pengusaha apabila proyek yang ditawarkan berhasil masuk Kementan


Terkini Bisnis: Bahlil Jelaskan Alasan Hilirisasi Nikel Pakai Tenaga Kerja Asing, 3 Pejabat Kementan Dicopot

6 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tampak berswafoto usai menghadiri acara Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, pada Senin, 14 Oktober 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Terkini Bisnis: Bahlil Jelaskan Alasan Hilirisasi Nikel Pakai Tenaga Kerja Asing, 3 Pejabat Kementan Dicopot

Bahlil Lahadalia menjelaskan dalam disertasinya bahwa pembangunan industri hilirisasi nikel melibatkan banyak tenaga kerja asing.


Diduga Terima Fee Proyek Rp10 Miliar, 3 Pejabat Kementan Dicopot

6 hari lalu

Menteri Pertanian Amran Sulaiman seusai Upacara Pembukaan Rakernas PSMTI ke-20 tahun. Acara digelar di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Diduga Terima Fee Proyek Rp10 Miliar, 3 Pejabat Kementan Dicopot

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencopot tiga orang pejabat Kementan.


Kementan Ajak Jepang Terlibat dalam Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare

7 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian Indonesia Sudaryono ungkap ada sekitar 50 pengusaha berinvestasi di penyediaan susu gratis program Presiden terpih Prabowo Subianto saat ditemui usai rapat kerja Menteri Pertanian RI pada Senin, 26 Agustus 2024. Tempo/Cicilia Ocha
Kementan Ajak Jepang Terlibat dalam Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengajak pemerintah Jepang terlibat dalam program cetak sawah 3 juta hektare. Klaim tak timbulkan deforestasi.


Kementan Libatkan TNI dan Polri dalam Program Penguatan Ketahanan Pangan

10 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian Indonesia Sudaryono ungkap ada sekitar 50 pengusaha berinvestasi di penyediaan susu gratis program Presiden terpih Prabowo Subianto saat ditemui usai rapat kerja Menteri Pertanian RI pada Senin, 26 Agustus 2024. Tempo/Cicilia Ocha
Kementan Libatkan TNI dan Polri dalam Program Penguatan Ketahanan Pangan

Kementan melibatkan TNI dan Polri menjaga penguatan ketahanan pangan nasional. Mengapa?


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Mantan Dirut PTPN IX jadi Direktur Keuangan

10 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska Harahap, dan Direktur Bisnis Febby Novita. Dok. Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Mantan Dirut PTPN IX jadi Direktur Keuangan

Menteri BUMN Erick Thohir merombak susunan direksi pada Perum Bulog. Siapa saja yang dicopot?


Syahrul Yasin Limpo Ajukan Kasasi atas Vonis 12 Tahun Penjara

10 hari lalu

Terdakwa I bekas Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, berbicra dengan awak media seusai mengikuti sidang pembacaan surat amar putusan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Syahrul Yasin Limpo Ajukan Kasasi atas Vonis 12 Tahun Penjara

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebelumnya memutus Syahrul Yasin Limpo dijatuhi pidana 12 tahun penjara, lebih berat dari vonis pertama.